Percakapan Waktu Perjamuan Malam

Jumat, 25 Februari 2022
Percakapan Waktu Perjamuan Malam
Bacaan Alkitab : Lukas 22: 24-38

Pada waktu perjamuan malam terjadilah pertengkaran diantara para murid untuk memperebutkan tempat duduk dekat dengan Yesus. Sebab, pada masa itu terdapat kepercayaan tentang kekuasaan yang diperoleh berdasarkan tempat duduk. Semakin dekat tempat duduk dengan pemimpin, maka kekuasaan yang diperoleh semakin besar. Yesus melihat bahwa murid-muridNya sedang berpikir sombong, sehingga Ia mengatakan, “Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan… (ay. 25-30). Tuhan Yesus mengajarkan mereka untuk memiliki sikap rendah hati.
Teguran Yesus kepada murid-muridNya tidak diresponi Petrus dengan sikap hati yang lembut dan menyadari kesombongannya. Sehingga, Yesus mempertegas teguranNya dengan menyatakan, “Simon, simon, lihat iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum … (ay. 31). “Simon” adalah nama Petrus saat ia menjadi nelayan dan Yesus menyebutkan nama “Simon” (dengan kesedihan dan kekecewaan atas perilakunya). Dengan tujuan agar Petrus meninggalkan karakter lamanya yang cenderung keras kepala, sembrono dan sombong. Dan bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus dalam sikap rendah hati. Namun, maksud Yesus tidak ditanggapi oleh Petrus dengan pertobatan. Sehingga ia mengatakan bahwa dirinya bersedia mati untuk Yesus. Dan Yesus kembali menegur kesombongannya dengan menyatakan bahwa, “…ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.” (ay. 35). 
Saudara, sikap Petrus yang sombong dan keras kepala ini mungkin seringkali kita alami dalam kehidupan kita. Tetapi jika kita perhatikan kesabaran Yesus mengajarkan kerendahhatian kepada Petrus mengingatkan kita bahwa Allah mengkhendaki setiap orang percaya untuk mengalami pertumbuhan rohani. Pertumbuhan rohani orang percaya tidak terjadi secara instan tetapi terjadi melalui tahapan proses dalam lingkup anugerahNya bagi setiap kita. Saudara, Allah mengkhendaki setiap anak-anakNya mengalami pertumbuhan rohani dan mengalami kedewasaan penuh untuk menjadi serupa dengan Kristus. Oleh sebab itu, setelah kelahiran baru, mari bertumbuhlah dalam keserupaan dengan Kristus melalui perubahan perilaku, respon hati terhadap peristiwa yang terjadi, dan perkataan dalam kehidupan sehari-hari. 
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, pertumbuhan rohani adalah proses perubahan sepanjang perjalanan hidup kerohanian kita bersama dengan Tuhan. Dan bagaimana respon hati saudara terhadap proses tersebut? Misalnya, saudara yang keras kepala dan sombong mungkin akan berhadapan dengan situasi dimana kesombongan saudara dikikis sehingga menimbulkan sikap rendah hati. Apakah saudara seringkali masih kesal atau bahkan menolak proses Tuhan? Jika ya. Mari datang kepada Tuhan untuk memintaNya memberikan kekuatan dan hikmat, sehingga kita semakin bertumbuh serupa dengan Kristus. -THELIE HERLINA-

Anugerah Allah Menolong Setiap Kita Untuk Bertumbuh Menjadi Serupa dengan Kristus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)