Yesus Mati di Yerusalem. Kesalahan Terhadap Yerusalem

Kamis, 6 Januari 2022
Yesus Mati di Yerusalem. Kesalahan Terhadap Yerusalem
Bacaan Alkitab : Lukas 13: 31-35

 Pada perikop ini dikisahkan bahwa orang-orang Farisi memberikan peringatan kepada Yesus perihal Herodes yang akan membunuhnya jika Ia tidak meninggalkan daerah Galilea. Informasi yang disampaikan oleh orang Farisi tersebut sebenarnya tidaklah tepat sebab Herodes, meskipun membenci Yesus tetapi tidak merancangkan hal tersebut. Orang-orang Farisi mengatakan hal itu sebab di Galilea, Yesus semakin disukai oleh banyak orang dan karena itu Yesus didesak ke Yudea sebab disana banyak orang yang ingin membunuhNya. Betapa bencinya orang-orang Farisi kepada Yesus!  
 Pada ay. 32 dituliskan, “Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu (Herodes)…” yang menunjukkan bahwa Yesus tidaklah gentar menghadapi bahkan kematian sekalipun. Bahkan, setelah mendengar ancaman orang-orang Farisi, Ia tetap melayani dan merencanakan perjalanan pelayanan selanjutnya. Mathew Henry menggambarkan keberanian Yesus dengan kalimat, “Aku tahu bahwa Aku sebentar lagi akan mati (ay. 32, “…pada hari yang ketiga Aku akan selesai”), dan Aku akan mati sebentar lagi. Aku menyadarinya. Dan Aku mengharapkannya, yaitu pada hari ketiga, yang berarti: “sudah sangat singkat; waktu-Ku sudah dekat.” Betapa keberanian Yesus luar biasa sehingga patut bagi kita untuk meneladaninya.
 Saudara, kita dapat menghadapi kematian bahkan orang-orang yang berkuasa atas kematian apabila kita tidak memandang kematian sebagai sesuatu yang aneh bagi kita. Jika kita sadar bahwa kematian pasti akan datang kepada kita, dan kita selalu merenungkan dan sering memikirkannya, dan melihatnya sebagai sesuatu yang sudah ada diambang pintu. Maka, sebagai orang percaya kita seharusnya bersukacita dan bersorak sorai sebab kematian adalah saat kita bertemu dengan Allah, Sang Pencipta kita. Sehingga, dengan bijaksana kita akan mempersiapkan diri untuk menyambut momen tersebut dengan menjaga kehidupan kita tetap kudus dan berkenan dihadapan Allah.
 Saudara, diminggu pertama tahun 2022 ini. Firman Tuhan kembali mengingatkan kita bahwa kehidupan yang Allah anugerahkan akan berakhir sesuai dengan waktuNya. Dan, seharusnya kita mempersiapkan diri dengan menjalani kehidupan yang kudus dan saleh dihadapan Allah. Saudara, apakah saudara telah menjalani kehidupan yang kudus dan saleh dihadapan Allah, sehingga saudara siap saat waktuNya tiba? Jika belum. Mari kita kembali menata ulang komitmen kita dihadapan Allah. Lalu mintalah Roh Kudus untuk menolong dan membimbing saudara agar dapat membangun kesalehan dan kekudusan sepanjang tahun ini. -THELIE HERLINA-

Berkomitmenlah Membangun Kesalehan Hidup!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)