Perumpamaan Tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah

Sabtu, 18 Desember 2021
Perumpamaan Tentang Pohon Ara yang Tidak Berbuah
Bacaan : Lukas 13: 6-9

 Lukas 13: 6-9 berisi perumpamaan tentang pohon ara yang tidak menghasilkan buah. Dalam perumpamaan ini digambarkan tentang seorang pemilik kebun yang mengharapkan buah dari pohon yang ditanamnya. Ia menjadi kecewa dan marah saat setelah tiga tahun ia menemukan bahwa pohon ara yang ditanamnya tidak menghasilkan buah satupun. Sehingga, ia memerintahkan pengurus kebun anggurnya untuk menebang pohon tersebut. Pengurus kebun anggurnya kemudian berkata: “Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk padanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!” (ay. 9). Dengan harapan bahwa pohon tersebut akan menghasilkan buah pada musim berikutnya. 

Perumpamaan ini menggambarkan tentang peringatan Allah kepada bangsa Yahudi sebagai umat pilihanNya. Allah mengkhendaki agar umat pilihan-Nya memiliki hubungan yang dekat dengan-Nya dan memberi mereka keistimewaan untuk mengenal dan melayani-Nya. Allah juga mengkhendaki agar mereka hidup dalam ketaatan kepada perintah-perintahNya dan semua ini diperhitungkan sebagai buah. Sehingga, ketika mereka tidak menghasilkan buah atau memiliki kehidupan seperti yang dikhendaki-Nya maka Allah berkata: “... Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa dengan cara yang demikian (Luk. 13: 3).” 

Meskipun demikian hebatnya hukuman Allah, tetapi Ia tetap mengirimkan AnakNya yang Tunggal untuk menyelamatkan umat-Nya dari kebinasaan. Hal ini tercermin dalam hadirnya pengurus kebun (yang menggambarkan Tuhan Yesus) pada perumpamaan ini dan memohon kepada sang Pemilik Kebun untuk memberikan kesempatan kepada pohon ara untuk dirawat agar menghasilkan buah pada tahun berikutnya. Tuhan Yesus rela untuk mengosongkan diri-Nya dan menjadi sama seperti manusia agar dapat menebus dosa manusia. Dengan demikian, ada kesempatan kehidupan yang baru di dalam Tuhan bagi semua orang yang bertobat dan mengundang Tuhan masuk kedalam hati. 

Saudara, mari sejenak kita merenungkan kebenaran Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, kehidupan baru yang kita miliki dalam Tuhan tidaklah sama dengan kehidupan dahulu. Sebab, setelah bertobat maka Roh Kudus akan menolong kita untuk bertumbuh dalam iman dan disiplin rohani yang mendekatkan kita pada Allah. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Apakah sudah bertumbuh dalam disiplin rohani seperti membaca firman Tuhan, berdoa, beribadah yang menolong kita untuk menghasilkan buah sehingga menjadi semakin serupa dengan Kristus? Jika belum. Mari segera meneguhkan diri untuk kembali melakukan disiplin rohani dan bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus. -THELIE HERLINA-

Pertobatan Sejati Akan Menghasilkan Kehidupan yang Berbuah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)