Menilai Zaman

Kamis, 16 Desember 2021
Menilai Zaman
Bacaan Alkitab : Lukas 12: 54-59

 Ajaran Yesus pada perikop ini diawali dengan gambaran kondisi orang Israel yang memiliki kepandaian dalam menilai awan dan angin. Ketika awan naik disebelah barat, mereka tahu bahwa itu akan hujan atau ketika ada angin selatan bertiup mereka tahu bahwa hari akan panas (ay. 54-55). Hal ini dapat dengan mudah mereka ketahui sebab mereka telah mengamati gejala-gejala alam dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan, setelah mereka mengamati dan belajar dari pola yang diciptakan gejala-gejala alam tersebut maka mereka dengan segera dapat menebak bagaimana cuaca hari itu. 

 Saudara, kepandaian seperti ini tentulah sangat berguna, sebab dengan mengetahui kapan hari akan panas/hujan maka kita dapat menyesuaikan aktivitas kita dengan alam. Jika hari mulai mendung, kita akan dengan segera mengangkat jemuran baju/kerupuk/ikan, dll. Dan jika hari panas, kita akan segera menjemur kasur/baju/makanan yang perlu dijemur, dll. Sehingga, teguran Yesus bukan kepada kepandaian mereka tersebut tetapi kepada sikap mereka yang mau mengamati, belajar, dan menjadi semakin bijaksana dalam hal mengamati gejala alam tetapi enggan untuk belajar dan semakin bijaksana dalam menerapkan kebenaran Firman Tuhan. Misalnya: meskipun mereka mengetahui bahwa Allah mengajarkan mereka untuk mengasihi “…sesamamu manusia dirimu sendiri…(Mat. 22: 39).” Tetapi mereka enggan berdamai dengan sesama saat mereka berselisih paham (ay. 57-59). 

 Misalnya: meskipun mereka mengetahui bahwa Allah mengajarkan mereka untuk mengasihi “…sesamamu manusia dirimu sendiri…(Mat. 22: 39).” Tetapi mereka enggan berdamai dengan sesama saat mereka berselisih paham (ay. 57-59).Oleh sebab itu, marilah melatih diri dalam merenungkan Firman Tuhan dan menemukan kehendak Tuhan melalui firmanNya yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

 Saudara, mari sejenak kita merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Saudara, bagaimana cara kita membaca Alkitab? Apa hanya membaca untuk mencari informasi atau hanya untuk memenuhi target pembacaan Alkitab setiap hari? Jika masih. Dengan pertolongan Roh Kudus, mari belajar untuk membaca Firman Tuhan dengan perlahan dan merenungkannya dalam hati dan mengulang ayat-ayat tersebut dalam pikiran. Sehingga, kita menemukan kehendak Tuhan untuk kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. -THELIE HERLINA-

Kebijaksanaan Lahir Dari Memaknai Pengalaman Hidup Kita 
Dari Sudut Pandang Firman Tuhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan yang Benar

Kebenaran Yang Sejati

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus