Seorang Yang Bukan Murid Yesus Mengusir Setan

Senin, 22 November 2021

Seorang Yang Bukan Murid Yesus Mengusir Setan

Bacaan Alkitab: Lukas 9:49-50

Shalom selamat pagi saudara yang dikasihi Tuhan, renungan pagi hari ini terambil dari Lukas 9:49-50. Saudara di dalam ayat ini, dijelaskan bahwa suatu kali Yohanes yang merupakan salah satu dari murid Kristus melaporkan bahwa mereka melihat salah seorang yang bukan murid mengusir setan demi nama Kristus. Kemudian para murid Kristus mencegah orang tersebut, karena ia bukan pengikut Kristus. Lalu Kristus berbicara kepada Yohanes agar janganlah mereka menghalangi orang tersebut, sebab barangsiapa yang tidak melawan para murid, maka ia ada di pihak mereka. 

Saudara di dalam ayat ini, kita melihat episode berikutnya dari persaingan di antara para murid. Masalahnya bukanlah apakah orang yang mengusir setan tersebut telah mengajarkan ajaran yang salah atau benar. Tapi masalahnya adalah apakah orang tersebut dapat diperbolehkan mengusir setan padahal dia bukan bagian dari para murid? Pertanyaan ini mungkin lahir dari terusiknya rasa istimewa mereka sebagai murid-murid Kristus. Mungkin selama ini mereka berpikir bahwa hanya merekalah yang memiliki kuasa untuk mengusir setan demi nama Yesus. Namun ternyata fakta yang dijumpai berbeda, ada orang lain yang berada di luar mereka yang juga dapat melakukan apa yang biasanya mereka lakukan. Dan ini berarti bahwa persaingan mereka untuk menjadi yang terbesar semakin berat. Hal ini karena mereka bukan hanya bersaing di antara mereka, tapi juga mereka harus bersaing dengan orang yang memiliki kuasa itu tapi bukan berasal dari antara mereka. 

Saudara serigkali kesombongan, membuat kita melihat keberhasilan orang lain bukan sebagai berkat tapi sebagai ancaman. Kesombongnanya juga membuat kita mudah menjadi iri hati dengan keberhasilan orang lain. Tapi Kristus mengajarakan prinsip yang baik untuk kita teladani, yaitu melihat orang lain sebagai rekan dan bukan sebagai saingan apalagi musuh kita. -WELEM NOVI-

“Seringkali Iri hati Bukan Lahir Dari Ketidaksukaan Terhadap Keberhasilan Orang Lain, Tapi Dari Perasaan Tersaingi”