Herodes dan Yesus

Jumat, 12 November 2021
Herodes dan Yesus 
Bacaan Alkitab : Lukas 9: 7-9

 Kabar tentang mujizat yang dilakukan oleh Yesus dan 12 orang muridNya pada Lukas 9: 1-6, tersebar sampai seluruh daerah. Banyak orang setelah mendengar hal tersebut menganggap bahwa Yohanes Pembaptis bangkit kembali setelah dibunuh oleh Herodes. Sebab, mereka tidak mengenal Yesus, sang Mesias yang dijanjikan tersebut. Kabar ini juga yang telah didengar oleh Herodes dan menganggap bahwa Yohanes Pembaptis telah bangkit kembali. Sehingga, ia merasa cemas dan bersalah sebab Herodes telah memenggal kepala Yohanes Pembaptis setelah ia menegur Herodes sebab telah mengambil Herodias (istri Filipus saudara Herodes) menjadi istrinya (Mat. 14: 1-12).

 Hati nurani Herodes menjadi terganggu oleh rasa bersalah sebab ia menganggap bahwa tidak akan ada lagi yang akan mengusiknya perihal dosa yang telah ia perbuat terhadap Yohanes. Tetapi, banyaknya mujizat yang Yesus dan murid-muridNya lakukan menunjukkan bahwa surya kebenaran Allah tidak dapat dipadamkan oleh siapapun. Dan, dosa tidak dapat disembunyikan bagaimanapun cara yang dilakukan untuk menyembunyikan- nya. Sehingga, Herodes merasa semakin cemas akan apa yang telah ia perbuat. Sebab ia mengira bahwa Yesus dan murid-muridNya datang untuk membalas kematian Yohanes Pembaptis. 

 Dalam kecemasannya, Herodes “…berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus (ay. 9b). Namun, mengapa ia tidak pergi menemui-Nya? Apakah Herodes tidak mau berurusan kembali dengan orang yang menegur-Nya atas dosanya? Padahal bertemu dengan Yesus merupakan sebuah kesempatan baginya untuk terbebas dari semua rasa bersalah dan memperoleh kembali damai sejahtera dalam anugerah pengampunan-Nya. Tetapi, kesempatan ini dilewatkan begitu saja oleh Herodes, sehingga ketika ia bertemu dengan Yesus, ia menjadi semakin keras hati dan mengolok-olok serta menghina Dia (Luk. 23: 11).
 
 Saudara ketika kita mendengar Firman Tuhan, ada kalanya Roh Kudus menegur kita atas dosa dan kesalahan kita. Dan, saat itu tiba, sebenarnya Allah Bapa sedang memberikan kesempatan pada setiap kita untuk memperoleh anugerah pengampunan dalam nama anak-Nya yang Tunggal Yesus Kristus. Sehingga, penting bagi kita untuk memberikan respon yang tepat atas teguran-Nya. Yaitu, menyadari dan memohon pengampunan dari-Nya serta membangun sebuah komitmen untuk berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat dan bertumbuh semakin serupa dengan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, jangan mengeraskan hati ketika Allah menegur kesalahan kita, tetapi bertobatlah dan hiduplah dalam kebenaran-Nya senantiasa.

 Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bagaiman respon saudara ketika menerima teguran Allah? Sudahkah hati saudara menerima teguran Allah, bertobat atas kesalahan saudara, dan hidup dalam kebenaran-Nya? Jika belum. Mari berdoa dan meminta Roh Kudus untuk melembutkan hati saudara. Sehingga, ketika teguran Allah datang, saudara menyadari kesalahan, meminta ampun dan hidup dalam kebenaran-Nya yang sejati. -THELIE HERLINA-

Hati yang Lemah Lembut Akan Merespon Teguran Allah Dengan Pertobatan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)