Yudas Mengkhianati Yesus

Rabu, 1 September 2021
Yudas Mengkhianati Yesus
Bacaan Alkitab : Markus 14:10-11

Saudara, Yudas merupakan satu-satunya orang Yudea dikalangan para murid Yesus. Sehingga ia memiliki harapan bahwa kuasa Yesus dapat membantu bangsanya keluar dari penjajahan Romawi. Atau setidaknya melakukan pembebasan melalui jalur politik dan pemerintahan. Tapi harapan ini runtuh karena faktanya dalam pengajaranNya, Yesus malah berbicara tentang kerendahan hati dan kelemah-lembutan. Yesus juga tidak melatih para murid untuk berperang mengalahkan bangsa Romawi. Sebaliknya Yesus justru menegaskan bahwa kerajaan rohani yang Ia bawa ke dunia, ialah kerajaan tanpa pasukan atau harta benda dan tidak menyebutkan sama sekali tentang kehidupan yang diwarnai kesenangan dan kemudahan.

Kemudian, setelah semua fakta tersebut, mahkamah agama Yahudi secara resmi menyatakan di seluruh negara itu bahwa Yesus adalah seorang nabi palsu yang melanggar hukum. Setiap orang yang mengikuti-Nya juga akan dikucilkan dari masyarakat. Kenyataan inilah yang mendorong Yudas untuk mengambil keputusan untuk menyelamatkan dirinya di saat-saat akhir itu. Ia mendatangi kediaman imam-iman kepala dengan penuh rasa marah dan kebencian, untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Apa yang dialami Yudas sangatlah disayangkan karena ia adalah orang yang secara langsung mendengar banyak pengajaran Yesus. Bahkan menyaksikan banyak pekerjaan ajaib dan merasakan kebaikan kasih Yesus. Kebersamaannya dengan Yesus selama ini tidak membuatnya mengalami pembaharuan rohani. Sehingga pada saat harapannya tidak sesuai dengan kenyataan maka ia pun berbalik mengkhianati Yesus.

Saudara, terkadang sebagian orang percaya yang sudah mengalami kasih Allah setiap hari juga bertindak seperti Yudas. Ada yang lebih mengutamakan uang, kenyamanan hidup atau kekuasaan dibandingkan posisi Allah. Sehingga pada saat kesulitan datang atau harapannya tidak sesuai dengan kenyataan, maka mereka akan memilih untuk meninggalkan Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita menguji diri kita apakah kita termasuk dalam golongan orang seperti Yudas yang mudah tergoyahkan imannya ketika kesulitan datang.

Saudara, apakah pengalaman kita bersama Allah selama ini benar-benar mengubahkan kehidupan saudara sehingga tidak ada satu halpun di dunia ini yang dapat meruntuhkan iman kita pada Allah? Jika belum, maka marilah mengambil waktu sejenak untuk medoakan hal tersebut. Mintalah agar Roh Kudus mengubahkan hati saudara agar mengalami pembaharuan rohani sehingga tidak ada satu hal pun di dunia ini yang dapat menggoyahkan iman saudara pada Allah. -MARGARETHA SUTANTO-
 
Janganlah Mengkhianati Kebenaran Demi Apapun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)