Yesus Makan Paskah dengan Murid-muridNya

Kamis, 2 September 2021
Yesus Makan Paskah dengan Murid-muridNya
Bacaan: Markus 14: 12-21

Pada suatu perayaan Paskah, Yesus mengkhendaki untuk menikmati hidangan bersama dengan murid-muridNya. Sehingga, pada hari pertama perayaan paskah, murid-muridNya bertanya kepadaNya tentang dimana Yesus mengkhendaki agar mereka mempersiapkan hidangan paskah tersebut (ay. 12). Kemudian Yesus memerintahkan dua orang muridNya untuk mempersiapkan paskah di sebuah ruangan atas yang besar di kota Yerusalem (ay. 13-15). 
Seorang penafsir Alkitab, Dr. Hammond menuliskan bahwa “ruangan atas yang indah” menunjuk pada sebuah ruangan makan yang sangat indah. Dan tentunya hal ini mengejutkan murid-muridNya, sebab Yesus biasanya makan ditempat-tempat sederhana. Permintaan Yesus tersebut mengandung sikap batinNya saat mempersiapkan ibadah perayaan paskah, yaitu sikap hati sungguh-sungguh menghormati kekudusan suatu ibadah. Saudara, peristiwa ini terjadi menjelang penderitaan Yesus dikayu salib. Dan tentunya, ada ketakutan dan kekhawatiran dalam diri Yesus menghadapi penderitaan tersebut. Tetapi dalam pergumulanNya tersebut, Yesus memberikan teladan kepada kita agar selalu bersungguh-sungguh setiap kali ada kesempatan untuk beribadah. 
Saudara, pandemi covid-19 belum juga berakhir. Ada begitu banyak penyesuaian dan kebiasaan baru yang harus kita ikuti, termasuk cara kita beribadah. Jika dahulu kita dapat beribadah dengan bebas, bertemu dan bersekutu dengan saudara-saudara seiman, mengikuti kelas-kelas pengajaran, dll. Saat ini, semua dilakukan melalui internet, sehingga kita tidak bisa bersekutu secara fisik dengan saudara-saudara seiman kita. Hal ini memang dapat mengurangi kekhusukan dalam ibadah, sebab ibadah seharusnya dilakukan bersama-sama dengan saudara seiman secara nyata. Tetapi ingatlah teladan Yesus yang dalam pengumulanNya menjelang penderitaanNya dikayu salib, Ia tetap mempersiapkan dan mengikuti ibadah dengan sungguh-sungguh. Oleh sebab itu, terlepas dari cara kita mengikuti ibadah (online ataupun onsite) atau apapun pergumulan hidup yang sedang kita hadapi marilah kita tetap datang pada Tuhan dengan kesungguhan hati untuk mencari wajahNya dalam setiap ibadah yang kita ikuti. 
 Saudara, mari sejenak kita renungkan firman yang baru saja kita dengar. Saudara, bahkan menjelang penderitaanNya di kayu salib, Yesus tetap dapat mempersiapkan dan mengikuti ibadah paskah dengan sungguh-sungguh. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah penderitaan/pergumulan hidup/masa-masa krisis seperti ini apakah telah menjauhkan kita dari ibadah-ibadah (secara onsite maupun online) dengan cara hanya asal-asalan mengikuti ibadah tersebut? Mari kita berdoa meminta Allah mengubah sikap hati kita sehingga semakin dapat menghormatiNya dalam setiap ibadah yang kita ikuti. -THELIE HERLINA-
 
Dalam PenderitaanNya, Ia tetap Beribadah dengan Sungguh-sungguh, Bagaimana dengan Kita?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)