Yesus Disalibkan

Senin, 13 September 2021
Yesus Disalibkan 
Bacaan Alkitab : Markus 15:20b-32

Di dalam perikop yang baru saja dibaca ini dijelaskan tentang peristiwa penyaliban Kristus. Salah satu hal yang menarik dari kisah ini adalah muncul tokoh yang bernama Simon dari Kyrene yang dipaksa memikul salib Kristus. Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembacaan sebelumnya bahwa Kristus mengalami penganiayaan yang berat; Ia dicambuk dan dipukuli oleh para serdadu. Penganiayaan membuat Kristus kehabisan tenaga karena banyaknya darah. Belum lagi Ia harus memikul salib (patibulum) yang beratnya kurang lebih 13 kilogram yang biasanya diikat pada tubuh orang yang akan disalibkan. Karena melihat Kristus sudah kehabisan tenaga maka para tentara romawi kemudian memaksa Simon untuk memikul salib Kristus. Simon dikatakan orang Kirene atau lebih tepatnya orang Yahudi yang tinggal di Kirene, suatu kota yang berlokasi di Afrika utara, sekarang kota itu disebut sahhat di negara Libya.  
Saudara, Simon “dipaksa” memikul salib Kristus. Tapi hal ini bukanlah sesuatu yang kebetulan, kehidupan Simon setelah itu pun mengalami perubahan. Simon dikatakan merupakan ayah dari Rufus dan Alexander. Rupaya Markus menyebutkan nama kedua anak Simon karena orang Kristen awal mengenali keluarga ini dengan sangat baik. Di dalam surat Roma 16:13 misalnya rasul Paulus juga menitipkan salam untuk Rufus dan ibunya dikatakan “Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.” Artinya hubungan Paulus dengan keluarga Simon ini sangat baik. dan dalam sejarah gereja, Simon kemudian menjadi uskup pertama di jemaat Avignon (Prancis). 
Saudara Simon mungkin awalnya terpaksa memikuil salib Kristus, namun pengalaman itu kemudian menyelamatkan dia dan membawa keselamatan ke dalam keluarganya. Saudara, seringkali Tuhan memaksa kita masuk di dalam situasi yang tidak kita inginkan, untuk membawa kita kepada hal yang jauh lebih baik, dan bukan hanya kepada kita tapi juga kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita. 
Saudara, apakah ada persoalan hidup yang menekan saudara saat ini? Saudara marilah, kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdolah agar Tuhan memberikan saudara kemampuan untuk percaya kepada rencana Tuhan dan mampu untuk melihat pengharapan dibalik kesulitan-kesulitan yang sedang dialami. Saudara, percayalah bahwa Tuhan sudah memberikan saudara kemampuan untuk percaya kepada rencana Tuhan dan mampu melihat pengharapan dibalik kesulitan-kesulitan hidup yang saudara alami. -WELEM NOVI-

Seringkali Tuhan Memaksa Kita Masuk Dalam Suatu Situasi Yang Tidak Diinginkan Untuk Mengiring Kita Kea Rah Yang Jauh Lebih Baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali