Yesus di Hadapan Pilatus

Jumat, 10 September 2021
Yesus di Hadapan Pilatus
Bacaan Alkitab : Mrk. 15: 1-15

 Perikop ini berkisah tentang Yesus yang dibawa kehadapan Pilatus oleh tua-tua dan ahli-ahli taurat serta seluruh Mahkamah Agama. Dihadapan Pilatus, Yesus tidak banyak berkata-kata untuk melakukan pembelaan diri. Hanya satu pertanyaan Pilatus yang dijawab oleh Yesus yaitu, “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus, “Engkau sendiri yang mengatakannya” (ay. 2). Jawaban ini merupakan pengakuan Yesus atas keberadaan diriNya sebagai Mesias yang datang untuk menyelamatkan umatNya dari belenggu dosa. Yesus menjawab pertanyaan ini dengan tujuan menjadi kesaksian tentang diriNya kepada Pilatus. 
Dan setelah itu, semua pertanyaan Pilatus tidak dijawab oleh Yesus. Bahkan ketika Pilatus menegaskan bahwa banyak tuduhan yang dilontarkan oleh tua-tua dan ahli-ahli taurat, Yesus sama sekali tidak menjawab lagi dan hal ini membuat Pilatus menjadi heran (ay. 5, thaumazo, takjub/kagum). Ketakjuban Pilatus tersebut disebabkan sikap tenang dan tidak melakukan apa-apa untuk membela diriNya sendiri, yang ditujukan Yesus bahkan saat banyak orang memfitnahkan semua yang jahat dan bahkan bermaksud untuk membunuh Yesus. 
 Saudara, tentunya kita dapat memahami kekaguman Pilatus pada Yesus. Sebab, sama seperti masyarakat pada umumnya, Pilatus hidup diantara orang-orang yang mengagungkan ego dan harga diri. Ketika ada tuduhan/fitnah/gosip yang dilontarkan terhadap kita maka dengan spontan bisa saja kita langsung membela diri sendiri. Saudara, mengapa saat itu Yesus diam dan tidak membela diriNya sendiri – yang tentunya mampu untuk Yesus lakukan seperti sebelum-sebelumnya ketika diserang oleh musuh-musuhNya? Sebab, Yesus mengetahui bahwa tujuanNya yang tertinggi adalah mati bagi semua manusia. Sama seperti kita, saat ada fitnah/gosip/tuduhan menyerang pelayanan, keluarga atau pekerjaan kita, maka sikap diam merupakan sebuah tindakan bijaksana yang dapat mematikan kedagingan kita dan menumbuhkan buah roh kesabaran dan penguasaan diri. Oleh sebab itu, ketika banyak difitnahkan segala yang jahat kepada kita, tetaplah tenang dan fokuslah pada tujuan Allah membentuk kita agar serupa dengan gambaran anakNya.            -THELIE HERLINA-

Siapa Menghina Sesamanya, Tidak Berakal Budi, Tetapi Orang yang Pandai, Berdiam Diri – Raja Salomo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)