Upah Mengikut Yesus

Kamis, 5 Agustus 2021
Upah Mengikut Yesus
Bacaan Alkitab : Mrk. 10: 28-31

 Markus 10: 28-31 merupakan kelanjutan dari perikop sebelumnya tentang “orang kaya sukar masuk kerajaan Allah” (Mrk. 10: 17-27). Pada akhir bagian perikop tersebut, para murid menjadi gempar dan mempertanyakan, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (ay. 26) sebab mereka menduga bahwa sangat sulit bagi seseorang untuk masuk kerajaan Allah. Melihat kegelisahan hati para murid-muridNya, Yesus menenangkan mereka dengan berkata bahwa meskipun sulit, tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah (ay. 27). Menanggapi pernyataan Yesus tentang kekayaan yang dapat menghalangi seseorang masuk kerajaan Allah, Petrus dengan segera menegaskan bahwa para murid telah meninggalkan semua harta kekayaan yang mereka miliki dan mengikut Yesus (ay. 28). 
 Pada ay. 29, Yesus menjawab Petrus dengan menjelaskan lebih dalam tentang hal-hal yang harus ditinggalkan untuk dapat mengikut Yesus. Yesus memerinci hal-hal yang harus ditinggalkan sebagai berikut:
1. Kekayaan Duniawi
    Pada ay. 29, dituliskan bahwa Yesus menyebut rumah pada urutan pertama dan ladang
    (sebagai sumber penghidupan) pada urutan terakhir dan jika ditinggalkan akan menjadi
    tidak memiliki penghidupan. Hal ini menunjukkan bahwa murid-muridNya diwajibkan untuk
    meninggalkan kekayaan mereka, agar dapat memperoleh harta di surga. Saudara, setelah
    menjadi pengikut Kristus, kekayaan duniawi bukan lagi menjadi prioritas kita. Prioritas kita
    adalah melayani Allah dengan sepenuh hati dan menyadari bahwa harta yang ada pada kita   
    adalah titipan Allah, untuk kita kelola dengan bijaksana. Saudara, mari kita layani Allah
    dengan semua yang kita miliki. 
2. Kerabat Dekat 
    Setelah rumah dan ladang, para murid juga diwajibkan untuk lebih memprioritaskan hubungan
    dengan Tuhan dibandingkan hubungannya dengan orang. Termasuk hubungan dengan
    keluarga sebagai simbol hubungan yang paling dekat. Hal ini menunjukkan bahwa murid-
    muridNya kembali diwajibkan untuk meninggalkan kenyamanan hidup yang diperoleh dari
    hubungan dengan keluarga terdekat kita. Artinya, hubungan dengan Kristus harus menjadi
    prioritas utama dalam kehidupan kita. Saudara, mari kita prioritaskan hubungan dengan Allah
    diatas semua hubungan yang dapat kita jalin dengan kerabat dekat dan sesama kita. Sebab,
    dengan demikian maka kita dapat memaksimalkan panggilan hidup kita sebagai pengikut
    Kristus dan memberi dampak bagi sesama. 
Saudara, Yesus tidak hanya memerinci apa-apa saja yang harus ditinggalkan, tetapi juga memberitahu bahwa upah yang diperoleh akan sangat besar. Seseorang yang meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus akan memperoleh 100x lipat dalam kehidupan yang kekal bersama Allah (ay.30-31). Dengan demikian, marilah kita dengan sepenuh hati hidup untuk Allah dengan cara belajar mengelola harta dengan bijaksana sebagai titipan Allah dan membangun hubungan yang lebih intim dengan Allah.
Saudara, marilah kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Sudahkah saudara memprioritaskan Allah dalam segala sesuatu terutama dalam pengelolaan harta dan hubungan dengan sesama? Jika belum sepenuhnya, mari buatlah komitmen untuk memprioritaskan Allah dalam segala hal. Dan, percayalah Allah akan memberikan kekuatan bagi saudara untuk melaksanakan komitmen saudara. -THELIE HERLINA-

Allah adalah Prioritas Utama Bagi Para PengikutNya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)