Siksaan yang Berat dan Mesias-mesias Palsu

Kamis, 26 Agustus 2021
Siksaan yang Berat dan Mesias-mesias Palsu
Bacaan Alkitab : Mrk. 13: 14-23

 Markus 13: 14-23 berisi tentang peringatan yang diberikan Tuhan Yesus kepada orang percaya tentang akhir zaman. Markus 13 memiliki latar belakang nubuat tentang penyerbuan tentara Romawi ke Yerusalem (70M, tercatat dalam Mark. 13: 1-2) dengan tujuan untuk memusnahkan semua orang Yahudi. Tentu hal ini merupakan hal yang mengerikan sebab akan terjadi pembunuhan masal terhadap umat pilihan Allah. Oleh sebab itu, Tuhan memperingatkan agar apabila saat itu tiba maka semua orang (yang sedang berada di peranginan, di ladang, ibu-ibu hamil, dan semua orang, ay. 15-17) harus bergegas untuk menyelamatkan diri. 
 Tuhan Yesus menggambarkan masa-masa ini sebagai sebuah masa mengerikan yang, “…belum pernah terjadi…dan yang tidak akan terjadi lagi (ay. 19).” Disebut sebagai sebuah masa yang mengerikan sebab akan ada siksaan yang berat (thlipsis, kesusahan, penderitaan akibat penyakit/bencana alam) dan mesias-mesias palsu (pseudochristo, orang yang mengaku sebagai Kristus) yang akan menyesatkan banyak orang. Sehingga Kristus memberikan peringatan agar setiap orang percaya senantiasa berjaga-jaga ketika waktunya tiba. 
 Saudara, jika kita perhatikan kesusahan/kesengsaraan/pergumulan hidup tidak hanya terjadi pada saat ini saja. Sebab, orang-orang percaya di masa lampau pun pernah mengalami kesusahan/kesengsaraan/penganiayaan. Penderitaan dalam hidup diijinkan Allah terjadi untuk 
“…menimbulkan (katergazomai, membentuk/membuat) ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Rm. 5: 3b-4).” Dengan demikian, penderitaan/ kesusahan yang sedang kita alami saat ini merupakan cara Allah membentuk sikap tekun dan tahan uji dalam diri kita sehingga kita semakin kuat dan teguh dalam iman pada masa akhir zaman. 
 Saudara, sebagai pengikut Kristus kita tidak dijanjikan akan terlepas dari kesusahan dan pergumulan hidup. Sebab sakit penyakit, PHK, resesi ekonomi, kelaparan, pembatasan aktivitas akibat pandemi, dll masih mungkin dapat terjadi dalam kehidupan kita meski kita telah mengikut Tuhan dengan sungguh-sungguh. Namun, ingatlah bahwa semua hal tersebut Allah ijinkan terjadi untuk membentuk kita menjadi pribadi yang semakin tekun dan kuat dalam iman. Oleh sebab itu, marilah kita melihat situasi saat ini sebagai cara Allah menumbuhkan iman dan juga karakter Kristus dalam diri kita. 
 Saudara, mari sejenak kita periksa batin kita dihadapan Allah. Apakah respon kita berkaitan dengan masa-masa sulit akibat pandemi covid-19 yang saat ini sedang melanda dunia atau pergumulan hidup lainnya? Apakah kita dapat menerima bahwa pergumulan tersebut adalah cara Allah untuk mendewasakan iman kita dihadapan-Nya? Jika kita sudah dapat menerima bahwa pergumulan adalah cara Allah mendewasakan kita, maka dalam situasi seberat apapun ketenangan hati akan bertumbuh dalam hati kita, sebab kita dapat tetap mempercayai bahwa Allah berdaulat atas kehidupan kita. 

“Kesengsaraan dan Pergumulan Hidup adalah Salah Satu Cara Allah Mendewasakan Iman Kita”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)