Hukum yang Terutama

Kamis, 19 Agustus 2021
Hukum yang Terutama
Bacaan Alkitab : Mrk. 12: 28-34

 Perikop ini mengisahkan tentang seorang ahli taurat yang mengajukan pertanyaan tentang hukum mana yang terutama dalam kitab Suci (ay. 28). Pertanyaan ini diajukkan karena seorang ahli taurat mengetahui dan mempelajari tentang hukum-hukum Musa serta membuat juga aturan-aturan berdasarkan pengetahuannya tersebut. Seorang penafsir Alkitab, Matthew Henry menuliskan bahwa maksud dari pertanyaan ahli taurat tersebut adalah, “perintah manakah yang benar-benar harus kita perhatikan secara khusus, yang harus kita patuhi, supaya dengan mematuhinya kita bisa dimampukan untuk mematuhi semua perintah lainnya?” Sebab, dalam hukum yang telah ditetapkan oleh Allah bagi orang Yahudi, ada hukum, “… yang lebih utama (meizon, besar/tinggi/penting, ay. 31). Dan, ahli taurat tersebut bertanya untuk mengetahui jawaban Kristus tentang hal tersebut.
 Kristus memahami maksud dari pertanyaannya, sehingga Ia menjawab pertanyaan tersebut dengan mengajar bahwa perintah, “kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, pengertian, emosi dan kekuatan. Dan juga kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri (ay. 30-31). Merupakan hukum yang lebih besar/tinggi/penting daripada hukum lainnya. Maksudnya yaitu bahwa kasih kepada Allah dan sesama merupakan dasar yang paling penting bagi orang percaya dalam melakukan semua perintah-perintahNya. 
Mendengar jawaban ini, ahli taurat tersebut menegaskan pernyataan Kristus dengan mengatakan, “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia Esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia” (ay. 32). Pernyataan ini menunjukkan betapa besar iman ahli taurat tersebut. Sebab, dengan penuh keyakinan, dia menyingkirkan semua allah lain dan menegaskan bahwa YAHWEH adalah satu-satunya Allah yang Besar. Selain itu, komentar ahli taurat tersebut menunjukkan bahwa perkataan Kristus adalah “tepat sekali (kalos, sangat benar dan tulus).” Maksudnya adalah bahwa perkataan Kristus adalah benar sehingga tidak dapat dipersalahkan atau disanggah sama sekali. Saudara, ahli taurat tersebut menunjukkan iman dan kepercayaan yang seharusnya juga dimiliki oleh semua orang percaya, yaitu iman yang mempercayai semua perkataanNya tanpa keraguan ditengah situasi seperti apapun. Marilah kita tetap mempercayai semua perkataanNya dalam Firman Tuhan dan menjadi kuat didalamNya.
Saudara, marilah sejenak kita renungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, masa-masa sulit akibat pandemi telah kita lalui selama 1 tahun lebih. Ada banyak hal yang membuat saudara takut, khawatir, dan mungkin bertanya-tanya tentang masa depan. Hal-hal ini bisa saja mempengaruhi iman saudara kepada Tuhan. Pagi ini, mari sejenak kita berdiam diri dihadapan Allah, “apakah ada peristiwa dalam kehidupan saudara yang membuat iman saudara lemah? Sehingga, saudara tidak lagi mempercayai perkataan dan janji-janji Tuhan dalam firmanNya? Jika ada, marilah berdoa dan meminta Allah menguatkan iman saudara saat ini. Percayalah, bahwa janji-janji Allah adalah iya dan amin. Ia akan menggenapinya sesuai dengan waktu dan kehendakNya. -THELIE HERLINA-

Janji Tuhan Seperti Matahari yang Terbit di Pagi Hari, Tiada Pernah Terlambat Bersinar dan Selalu Memberi Pengharapan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)