Pencobaan di Padang Gurun

Kamis, 10 Juni 2021
Pencobaan di Padang Gurun
Bacaan Alkitab : Markus 1: 12-13

 Pada awal perjalanan rohani bersama dengan Tuhan, kebanyakan kita bisa saja percaya bahwa kehidupan setelah kelahiran baru adalah kehidupan yang tanpa masalah, pergumulan dan pencobaan dari Allah. Namun, kemudian kita melihat bahwa pergumulan, sakit penyakit, masalah tetap datang silih berganti dalam kehidupan kita. Dan tidak banyak pada akhirnya, orang Kristen menjadi kecewa pada Tuhan. Padahal, jika kita membaca kisah hidup Yesus dalam Alkitab, maka kita akan menemukan bahwa setelah dibaptis oleh air dan Roh Kudus, Yesus tetap mengalami pencobaan. Mari bersama, kita renungkan perikop Alkitab pada pagi hari ini. 
 Setelah dibaptis, bukannya dibawa ke padang berumput hijau dengan pemandangan yang indah, Yesus dipimpin oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai (ay. 12). Menurut tradisi, padang gurun tempat Yesus dicobai adalah sebuah padang tandus yang terletak di sebelah barat laut mati, yang sama sekali tidak terdapat tumbuhan sebagai tempat untuk berteduh dan banyak terdapat binatang-binatang liar (ay. 13). Hal ini menggambarkan bahwa dalam perjalanan rohani kita, mungkin saja Allah membawa kita ke “padang gurun tandus” dengan cara mengijinkan anak-anakNya mengalami masalah, pergumulan dan pencobaan. Sebab, melalui hal ini, Ia mengkhendaki agar anak-anakNya tumbuh menjadi pribadi yang kuat, teguh dan dewasa secara rohani, seperti Yesus yang dapat mengalahkan pencobaan-pencobaan tersebut.
 Saudara, perjalanan kehidupan yang kita tempuh bersama Allah, tidaklah selalu rata, mulus dan tanpa hambatan. Adakalanya, Allah mengijinkan kita mengalami masa-masa sulit atau menuntun kita turun dalam lembah kekelaman. Ingatlah selalu bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita. Allah senantiasa menyertai kita sama seperti ketika Roh memimpin Yesus ke padang gurun dan memberikan kemenangan kepadaNya sehingga malaikat-malaikat melayaniNya (ay. 13). Oleh sebab itu, mari ketika kita diperlakukan tidak adil, mengalami sakit atau kehilangan orang yang dikasihi, maka responi peristiwa-peristiwa tersebut dangan ucapan syukur dan berserah penuh pada Tuhan.
 Saudara, mari sejenak kita renungkan Firman yang baru saja kita dengar. Bagaimana respon saudara terhadap masa-masa sulit yang Allah ijinkan terjadi selama ini? Apakah saudara sudah sepenuhnya menyadari bahwa ada didikan dan rencana Tuhan atas hal-hal tersebut sehingga saudara dapat sepenuhnya bersyukur pada Allah bahkan dimasa-masa sulit? Jika belum, mari berdoa dan minta kekuatan kepada Allah untuk memampukan saudara agar dapat melihat rencana Tuhan yang indah bahkan dalam masa kelam sekalipun. Tuhan akan memampukan saudara untuk melewati masa-masa sulit dan juga memberikan kemenangan kepada saudara. -THELIE HERLINA-

Allah Tetap Menyertai
UmatNya Dalam Setiap musim Kehidupan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact