Permulaan Penderitaan

Kamis, 6 Mei 2021
Permulaan Penderitaan
Bacaan Alkitab: Matius 24: 3-14

 Perikop ini diawali dengan kisah murid-murid Yesus yang bercakap-cakap denganNya menanyakan tentang tanda kesudahan dunia dan kedatanganNya yang kedua. Setelah merinci tanda-tanda kesudahan dunia (ay. 3-12), Yesus menekankan bahwa, “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat bahkan injil Kerajaan akan diberitakan kepada semua bangsa (ay. 13-14). Saudara, melalui perikop ini, mari perhatikan siapakah orang yang disebut Yesus bertahan sampai pada kesudahan dunia?
1. Orang Percaya yang Hidup dalam Kebenaran
 Yesus menjawab pertanyaan murid-muridNya dengan menyatakan tanda-tanda kesudahan zaman yaitu bahwa akan ada penyesatan. Penyesatan tersebut diawali dengan munculnya nabi-nabi palsu. Mereka akan menggunakan nama Tuhan dan menyesatkan banyak orang, termasuk orang-orang percaya (ay. 4-5). Orang-orang percaya dapat dengan mudah disesatkan, bahkan akan berbalik dari Tuhan dan menjadi durhaka sebab kasih orang percaya kepada Allah dan sesama akan menjadi semakin dingin (psucho, kasih yang memudar). Untuk menghadapi ini, maka orang percaya seharusnya hidup dalam kebenaran Allah dan menghasilkan buah roh (Gal. 5: 16-26). Sehingga memiliki iman yang teguh saat berhadapan dengan para penyesat sebab mengetahui kebenaran yang sejati.
2. Orang Percaya yang Sabar Menanggung Segala Sesuatu (ay. 6-9)
 Selain penyesatan sebelum kesudahan zaman, dunia juga akan mengalami perang, bencana alam, kelaparan, dan penganiayaan terhadap orang-orang percaya. Dan, peristiwa-peristiwa tersebut bukanlah sesuatu yang dapat kita hindari saat waktuNya tiba atau kita kendalikan sedemikian rupa agar tidak terjadi. Dalam percakapanNya dengan murid-murid, Yesus menasihatkan bahwa untuk menghadapi hal ini orang percaya seharusnya menjadi “…orang yang (dapat) bertahan sampai kesudahannya…(ay. 13)” Kata bertahan (hupomeno) mengandung arti bahwa orang percaya seharusnya memiliki sikap sabar, tekun dan berserah pada kedaulatan Tuhan saat masa itu tiba. Oleh sebab itu, apa yang kita alami sampai saat ini dapat kita anggap sebagai sarana yang Allah gunakan untuk menumbuhkan kesabaran dalam diri kita. Sehingga, saat kesudahan zaman tiba maka Allah akan melihat kita sebagai pribadi yang sabar menanggung segala sesuatu. Dengan demikian, hidup dalam kekudusan Allah dan belajar sabar menghadapi penderitaan merupakan sikap batin yang perlu untuk ditumbuhkan dalam menghadapi kesudahan zaman. 
 Saudara, bagaimana kehidupan saudara selama ini? Sudahkah saudara hidup dalam kebenaran-kebenaran Allah dengan menaati semua perintahNya? Jika belum sepenuhnya hidup dalam kebenaran Allah, maka marilah bertumbuh dalam ketaatan kepadaNya, agar saudara siap menghadapi kesudahan zaman bila waktuNya tiba. -THELIE HERLINA-

Tetapi Orang Yang Bertahan Sampai Pada Kesudahannya Akan Selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)