Yesus Mengutuk Pohon Ara
Rabu, 21 April 2021
Yesus Mengutuk Pohon Ara
Bacaan Alkitab : Matius 21:18-22
Saudara, ayat yang kita baca hari ini diceritakan bahwa Tuhan Yesus menjadikan peristiwa yang dialami-Nya menjadi contoh bagi murid-murid. Saat itu, pohon ara merupakan tanaman yang cukup populer di Israel. Tanda bahwa pohon ara akan berbuah ialah tumbuhnya daun-daun sehingga dari jauh sudah terlihat rimbun. Ternyata Yesus tidak mendapati buah tapi justru daun-daunnya saja. Hal ini menjadi gambaran yang tepat untuk menjelaskan bagaimana Israel sebagai umat Allah ternyata tidak menghasilkan buah apa pun.
Begitu pula dalam PL, berulang-ulang mengkritik praktek ibadah umat Israel yang hanya terpaku pada soal menjalankan aturan lahiriah dan melupakan penerapannya. Praktek ibadah serupa ternyata juga dilakukan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat pada jaman PB. Oleh sebab itu, pada saat Yesus megutuk pohon ara, sebenarnya Ia sedang mengoreksi praktek ibadah pada saat itu.
Saudara, sebagian orang percaya seringkali terlihat seperti pohon ara berdaun lebat tetapi tidak berbuah. Ini merupakan gambaran dari orang percaya yang rajin mengikuti ibadah, tekun menjalankan aturan-aturan keagamaan tetapi hidupnya tidak berbuah. Padahal seharusnya, melalui kehidupan, ibadah keagamaan dan pelayanan orang percaya haruslah mendatangkan sukacita dan menjadi berkat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, marilah kita menjadi orang percaya yang menghasilkan buah kebaikan bagi semua orang.
Saudara, apakah kehidupan, ibadah keagamaan dan pelayanan yang kita lakukan selama ini sudah berbuah sehingga menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita? Jika belum, maka marilah ambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdolah agar Tuhan kehidupan saudara sehingga melalui kehidupan bahkan rutinitas keagamaan kita, dapat mendatangkan sukacita dan berkat bagi orang lain. -MARGARETHA SUTANTO-
”Sebab Jika Seorang Hanya Mendengar Firman Saja Dan Tidak Melakukannya, Ia Dalah Seumpama Seorang Yang Mengamat-Amati Mukanya Yang Sebenarnya Di Depan Cermin.”
Komentar
Posting Komentar