Perumpamaan Tentang Penggarap-Penggarap Kebun

Sabtu, 24 April 2021
Perumpamaan Tentang Penggarap-Penggarap Kebun
Bacaan Alkitab : Matius 21:33-46 

Saudara terkasih di dalam perikop bacaan kita untuk hari ini, dijelaskan bahwa suatu ketika Kristus mengajar orang banyak di bait Allah. Ia mengajar dengan dengan menggunakan perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur. Kristus menjelaskan bahwa suatu ketika ada seorang tuan tanah yang membuka kebun anggur. Kemudian ia menyewa para penggarap untuk menggarap kebun anggur miliknya itu. 
Saudara setelah itu ia berangkat ke negeri yang lain. Ketika musim panen anggur tiba, sang tuan tanah ini mengirim para hamba-hambanya pergi kepada para penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil panen yang menjadi bagiannya. Namun para penggarap itu malah menangkap para hamba tuannya, memukul, melempari dengan batu bahkan ada yang dibunuh. Sang tuan tanah itu pun mengirim hamba-hambanya yang lain, namun mereka pun mengalami nasib yang sama dengan rekan-rekan mereka yang sebelumnya. Akhirnya tuan tanah ini mengirim anaknya, namun kemudian para penggarap itu membunuh anak itu. Kristus kemudian mengutip Mazmur pasal 118:22-23, dan menyamakan anak dari tuan tanah itu dengan batu penjuru yang dibuang oleh para tukang bangunan. Saat itu para imam dan orang-orang Farisi ada disana, dan mereka menyadari bahwa yang dimaksud Kristus dengan para penggarap dan tukang bangunan adalah mereka. Pada saat itulah mereka berusaha untuk menangkapNya, namun mereka takut dengan orang banyak yang menganggap Dia sebagai nabi. 
Saudara seringkali, kita bersikap seperti halnya para ahli Farisi dan para imam. Ketika Tuhan menegur dosa dan kesalahan kita, bukannya sadar dan bertobat. Sebaliknya malahan kita berusaha untuk membukam suara kebenaran itu, bahkan tidak jarang kita membenci orang yang mengatakannya. Saudara, sebagai orang kristen, marilah menjadi orang-orang yang mau ditegur oleh Allah. Ketika Allah menegur dosa dan kesalahan kita, maka sepatutnyalah kita menyadarinya, bertobat dan berbalik dari kesalahan-kesalahan dan setiap dosa kita. 
 Saudara, bagaimana sikap saudara ketika Tuhan menegur saudara? Apakah saudara dengan penuh kerendahan hati menanggapinya atau mengabaikannya? Saudara, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdolah agar Tuhan memberikan saudara kemampuan untuk menerima teguran yang datang dari Tuhan 

Teguran Tuhan Seringkali Terasa Menyakitkan, Tapi Menyelamatkan Jiwa Kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)