Pertanyaan Orang Saduki Tentang Kebangkitan

Rabu, 28 April 2021
Pertanyaan Orang Saduki Tentang Kebangkitan
Bacaan Alkitab : Matius 22:23-33

 Saudara, dalam tradisi Yahudi ada satu golongan yang unik. Mereka tidak percaya bagian kitab suci yang lain di luar Taurat Musa. Mereka juga tidak percaya bahwa ada kebangkitan orang mati. Mereka percaya bahwa ketika seorang manusia meninggal, maka perjalanannya selesai. Mereka inilah yang disebut orang Saduki. Pada ayat yang kita baca, orang Saduki sedang bertanya pada Yesus untuk menunjukkan bahwa kepercayaan orang Farisi tentang kebangkitan orang mati selama ini, salah. Sekaligus untuk menunjukkan bahwa jika Yesus percaya pada kebangkitan orang mati, maka Yesus juga salah.
 Oleh karena itu, orang Saduki memberikan contoh kasus di mana ada seorang perempuan yang harus dinikahi oleh tujuh orang laki-laki bersaudara karena setiap orang yang menjadi suaminya meninggal. Yang menjadi pertanyan mereka adalah, di dalam kebangkitan nanti, siapakah diantara tujuh orang laki-laki itu yang menjadi suaminya nanti? (ayat 24-28). Jawaban Yesus atas pertanyaan ini, memperlihatkan kekeliruan mereka dalam memahami kitab suci. Yesus menjelaskan bahwa, hukum Musa tentang perkawinan dan keturunan dimaksudkan sebagai pedoman saat manusia hidup di dunia ini. Sedangkan setelah manusia meninggal, kuasa Allah akan membuat tubuh kebangkitan itu menjadi mulia seperti malaikat. Hubungan-hubungan diantara manusia tidak lagi menjadi hubungan yang dibatasi oleh fisik, ruang dan waktu (ay. 30) Saudara, melalui perenungan kita hari ini Yesus menegaskan bahwa kuasa Allah tidak berhenti saat kematian datang. Sebab setelah kematian, ada kebangkitan dan hidup yang kekal yang menanti orang percaya. Oleh sebab itu, mari kita menyadari bahwa seharusnya kita hanya mengarahkan fokus hidup pada hal-hal yang bersifat kekal dan bukan pada kenikmatan duniawi.
Saudara, apakah fokus hidup kita selama ini? Sudahkan kita berfokus pada hal-hal yang bersifat kekal? Atau kita hanya berfokus pada kenikmatan duniawi yang bersifat sementara? Jika selama ini kita hanya berfokus pada hal-hal duniawi. Maka marilah ambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdolah agar Tuhan mengubahkan hidup kita sehingga kita mampu berfokus untuk membangun kehidupan kerohanian kita. -MARGARETHA SUTANTO-

Firman Tuhan berisi hal-hal yang kekal. Tapi seringkali kita menghabiskan waktu & tenaga untuk hal-hal yang bersifat sementara di dunia ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact