Perceraian
Jumat, 9 April 2021
Perceraian
Bacaan Alkitab: Matius 19:1-12
Saudara berdasarkan ayat yang kita baca, kita melihat bagaimana Yesus dicobai oleh orang Farisi. Mereka menanyakan perihal perceraian. Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa tidak boleh bercerai karena apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. Mendengar hal ini orang Farisi kembali menyerang Yesus dengan petanyaan mengenai Musa yang memberikan surat cerai. Tetapi Yesus dengan keras menjawab pertanyaan tersebut. Yesus mengatakan bahwa karena ketegaran umat Israel lah Musa mengizinkan perceraian tersebut. Padahal sejak awal, perceraian dilarang oleh Allah.
Saudara aturan yang dibuat oleh Musa muncul karena sifat manusia yang tegar tengkuk terhadap perintah Allah. Manusia lebih memilih untuk memutuskan ikatan yang dipersatukan oleh Allah agar memiliki kebebasan dalam memuaskan nafsu-nafsunya. Mereka lebih memilih kenikmatan duniawi dari pada taat pada perintah Allah.
Saudara melalui renungan kita hari ini, kita melihat bahwa manusia cenderung untuk mengikuti apa yang menurutnya nyaman dari pada menaati perintah Tuhan. Jika ikatan pernikahan tidak dapat disingkirkan sesuka hati kita, hal ini tidak berarti bahwa oleh karena itu kita harus menghindarinya. Sebaliknya, apabila kita memang berada di pernikahan, kita harus berusaha untuk hidup selaras, dengan cinta kasih, kelembutan hati, dan kesabaran, supaya dengan demikian tidak akan ada perceraian. Bukan hanya dalam hal pernikahan, prinsip ketaatan pada perintah Tuhan juga berlaku dalam aspek lain kehidupan orang percaya. Sesulit apapun pergumulan kita, marilah saudara kita tetap taat dan setia mengikuti perintah Tuhan.
Saudara, sudahkah kita bersyukur atas kasih Allah yang tidak berkesudahan dalam hidup kita? Jika belum, marilah kita mendoakan hal tersebut. Mari kita meminta Allah untuk memberikan kemampuan agar dapat memberikan respon yang benar terhadap kasih Allah. -DENAL SUTANTO-
Komentar
Posting Komentar