Ketaatan Orang Percaya
Kamis, 1 April 2021
Ketaatan Orang Percaya
Bacaan Alkitab : Matius 17: 22-27
“…Ia berkata kepada mereka: “ Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan…”
Mat. 17: 22-23
Saudara, melalui Matius 17: 22-27 kita dapat memperhatikan Yesus mengkhendaki agar kita sebagai pengikutNya dapat belajar dari sikap kehambaanNya dengan cara:
1. Ketaatan kepada Allah dan RancanganNya atas Kita.
Pada ay. 22-23, Yesus meneladankan sikap ketundukan pada Allah dengan cara menaati panggilanNya sebagai Juruselamat manusia. Meskipun jalan kehidupan yang Allah tetapkan bagi Yesus berisi penderitaan secara fisik, sebab Ia akan disalibkan dan dikuburkan. Namun, Ia tetap memilih untuk taat. Kita dapat mengetahui alasan Yesus tetap taat meskipun jalan kehidupannya menyakitkan yaitu melalui ayat, “…dan pada hari yang ketiga Ia akan dibangkitkan…(ay. 23). Alasan Yesus tetap taat sebab tujuan Allah melalui penderitaan dan kebangkitan Yesus adalah pengampunan dan pengharapan akan kehidupan yang kekal bersamaNya bagi semua orang. Dengan demikian, sikap batin kita sebagai pengikutNya adalah sikap taat sepenuhnya pada rancanganNya bagi kita. Sebab kita mengetahui bahwa melalui rancangan dan jalan kehidupan yang telah Ia tetapkan bagi kita, ada tujuan mulia yang telah Allah tetapkan bagi kita.
2. Ketaatan kepada Pemerintah maupun Otoritas diatas kita.
Pada ay. 24-27, Yesus meneladankan sikap ketundukan kepada pemerintah atau otoritas diatas kita. Saat pemerintah menuntut warganya untuk membayar pajak, Yesus memilih untuk menaati perintah tersebut dengan tujuan agar tidak menjadi batu sandungan (skandalizo, menjadikan orang lain jatuh dalam dosa). Sikap Yesus ini mengajarkan agar sebagai pengikutNya, kita perlu membangun sikap tunduk pada otoritas diatas kita. Sebab, ketaatan kepada pemerintah atau otoritas diatas kita sebenarnya sedang mengasah sikap kerendahan hati dalam batin kita. Sehingga, kehidupan kita sepenuhnya memuliakan Allah dan memberkati sesama.
Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita dengar. Bagaimana sikap batin kita di hadapan Allah. Apakah kita sudah sepenuhnya tunduk pada Allah dan otoritas dalam kehidupan kita? Marilah menumbuhkan sikap batin ketaatan pada kehendakNya dalam kehidupan kita. -THELIE HERLINA-
Dalam Kehidupan Rohani Hanya Satu Hal Yang Menghasilkan Sukacita Sejati
Dan Itu Adalah Ketaatan –Richard Foster-
Komentar
Posting Komentar