Hukum yang Terutama

Kamis, 29 April 2021
Hukum yang Terutama
Bacaan Alkitab: Matius 22: 34-40

 Suatu kali ada seorang ahli taurat yang bertanya pada Yesus sebab ia ingin mengetahui pendapat-Nya dan mengadakan percakapan denganNya. Pertanyaan tersebut adalah “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum taurat?” (Mat. 22: 36). Pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya yaitu bahwa semua hukum Allah adalah mulia sehingga alangkah baiknya apabila tidak dipilah-pilah. Tetapi dengan sangat tenang, penuh wibawa dan kuasa, Yesus menjawab pertanyaan tersebut dengan menyatakan, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu…jiwamu…akal budimu…dan…kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (ay. 37-39).” 
 Jawaban Yesus mengenai hukum yang utama ini meruntuhkan konsep agama yang dipenuhi oleh aturan dan ritual yang seringkali membuat manusia menjadi lelah, jenuh dan kering saat menjalaninya. Yesus mengembalikan tujuan dari hukum Taurat yaitu, menumbuhkan kasih kepada Allah. Kasih merupakan sebuah kata yang singkat namun mengandung makna yang dalam sebab kasih tidak hanya dinyatakan melalui hati (emosi) tetapi juga kehendak untuk menaati perintahNya serta dinyatakan melalui kekuatan fisik dalam melakukan perintah dan melayaniNya (ay. 37). Dan kasih kepada Allah ini tidak hanya mendasari seorang percaya untuk melakukan hukum Allah tetapi juga menjadi dasar untuk mengasihi diri sendiri dan sesama (ay. 38-39).
 Saudara, jawaban Yesus terhadap ahli taurat tersebut seharusnya menyadarkan setiap kita bahwa semua tindakan ibadah kita, seperti berdoa, membaca Firman Tuhan, berpuasa, beribadah, haruslah didasarkan pada kasih kepada Allah. Sehingga, saat kita melayani sesama misalnya dengan cara membuat program gereja, melayani sebagai guru SM, WL, singer, usher, dll kita tidak pernah menjadi kering dan lelah tetapi selalu penuh dengan sukacita dan senantiasa bersemangat dalam melayani Allah dan sesama.
 Saudara, mari sejenak kita memeriksa batin kita dengan jujur dihadapan Allah. Saudara, apakah saudara sudah mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan saudara? Sebab kasih kepada Allah akan memampukan saudara untuk mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. -THELIE HERLINA-

Kasih kepada Allah akan Mengalirkan juga Kasih kepada Diri Sendiri dan Sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)