Tentang Ragi Orang Farisi dan Saduki

Jumat, 26 Maret 2021
Tentang Ragi Orang Farisi dan Saduki
Bacaan Alkitab : Matius 16: 5-12

 Dalam matius 16: 5-12 dikisahkan bagaimana Yesus menegur murid-muridNya sebab mereka keliru memahami apa maksud Yesus. Dalam teguranNya tersebut terkandung dua kehedakNya bagi orang percaya, yaitu:

1. Bergantung pada Pemeliharaan Allah (ay. 5, 7-10),
 Pada ay. 5-7, kita dapat melihat bahwa murid-murid Yesus keliru dalam memahami maksud Yesus ketika meminta mereka untuk berhati-hati dengan ragi orang Farisi dan Saduki. Mereka berpikir bahwa Yesus sedang menegur sebab mereka lupa membawa roti. Melihat sikap murid-muridNya, Yesus kemudian menegur mereka sebab mereka kurang percaya (ay. 8, oligopistos, terlalu sedikit percaya) terhadap pemeliharaan Allah. Meskipun mereka baru menyaksikan bagaimana Yesus memberi makan 5000 dan 4000 orang hanya dengan sejumlah kecil ikan dan roti. Saudara, semua hal yang dapat kita nikmati saat ini, baik rumah, mobil, pekerjaan, makanan dan minuman enak yang dihidangkan diatas meja merupakan berkat Allah bagi kita. Hal ini berarti bahwa kebutuhan kita terpenuhi bukan karena kita mampu dan hebat tetapi karena campur tangan dan kedaulatanNya dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, marilah kita bergantung pada kasih dan anugerah Allah yang akan senantiasa mencukupi kebutuhan kita. 

2. Hiduplah Sesuai Dengan Standar Allah (ay. 6, 11-12),
 Pada ay. 6 Yesus berkata, “Berjaga-jagalah (horao, jangan berbuat demikian)…terhadap ragi orang Farisi dan Saduki…”. Kata ragi (yun. zume) memiliki pengertian kerusakan mental dan moral. Dengan demikian dalam ay. 6, 11-12, Yesus memperingati agar murid-muridNya tidak hidup seperti cara hidup orang Farisi dan Saduki, yang hanya mengerti Firman Tuhan tetapi tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Atau tidak hidup sesuai dengan standar Allah yang terdapat dalam FirmanNya. Saudara, kita perlu menerapkan Firman Tuhan sebab teladan hidup kita adalah salah satu cara menghadirkan Yesus dalam dunia dan menyelamatkan jiwa-jiwa disekitar kita. Dan oleh sebab itu marilah kita membangun kehidupan sebagai pengikut Kristus dengan mencerminkan karakter Kristus baik dalam sikap, tingkah laku, cara berbicara, cara mengambil keputusan, dan bahkan seluruh bagian hidup kita.

 Saudara, apakah saudara sudah sungguh-sungguh mencerminkan Yesus dalam sikap, tingkah laku, cara berbicara, cara mengambil keputusan, dan bahkan seluruh bagian hidup saudara? Jika sudah, marilah tetap berjuang untuk hidup dalam standar-standar Allah yang telah ditetapkanNya bagi saudara. -THELIE HERLINA-

Marilah Berjuang Untuk Hidup Sesuai Standar Allah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)