Perintah Allah Dan Adat Istiadat Yahudi

Sabtu, 20 Maret 2021
Perintah Allah Dan Adat Istiadat Yahudi
Bacaan Alkitab : Matius 15:1-20

Saudara yang terkasih bacaan kita untuk hari ini terambil dari Matius 15:1-20, saudara di dalam prikop ini diceritakan bahwa orang Farisi menghampiri Kristus untuk menyerangNya tentang mengapa para muridnya tidak mencuci tangan pada saat mereka makan ?

Saudara, mencuci tangan sebelum makan merupakan sesuatu hal yang wajib dilakukan di Israel pada masa itu. Dan hal ini dipraktekkan secara ketat oleh orang-orang faris di masa itu. Seorang rabi bernama Joses, pernah menegaskan bahwa “makan dengan tidak mencuci tangan adalah dosa besar sama halnya dengan berzinah”. Ada kisah tentang seorang rabi, yaitu bernama Akiba. Ketika Ia dipenjara, rabi Akiba selalu minta dikirimi air yang ia dapat ia gunakan untuk membasuh tangannya, sebelum makan dan sekaligus untuk minum. Suatu kali ketika sebagian besar air itu tumpah dengan tidak sengaja, ia menggunakan sisa yang ada untuk membasuh tangannya, sekalipun karena itu ia tidak mempunyai air untuk minum. Ia berkata bahwa ia lebih memilih mati daripada melanggar adat istiadat nenek moyang. Bahkan lebih dari itu, orang Yahudi juga tidak mau makan dengan orang yang tidak membasuh tangannya terlebih dulu sebelum makan. Hal ini menggambarkan bahwa aturan untuk mencuci tangan sebelum makan merupakan suatu hal yang dipraktekkan dengan sangat ketat di Israel.  

Saudara, Kristus menjawab mereka bahwa apa yang dimakan tidak menajiskan tapi apa yang keluar dari mulut itulah yang menajiskan. Di dalam hal ini Kristus ingin memberikan tekanan bahwa meskipun aturan lahirian itu penting, namun kita harus lebih berhati hati-hati dengan sikap batin kita. Kita mungkin makan dengan mencuci tangan, tapi jika mulut kita digunakan untuk berkata kasar maka itulah yang membuat kita berdosa. Di sini Kristus mengingatkan kita untuk lebih mengawasi sikap batin kita, ketimbang hanya memperhatikan perbuatan-perbuatan yang lahirian. 

 Saudara apakah sikap batin saudara, selalu selaras dengan perbuatan saudara, ataukah seringkali sikap batin saudara belum selaras dengan perbuatan saudara? Jika iya, marilah sudara ambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Berdolah agar Tuhan memberikan saudara kemampuan sikap batin saudara selaras dengan apa yang saudara lakukan. Saudara percayalah bahwa Tuhan sudah memberikan anugrah dan kekuatan bagi saudara untuk memiliki sikap batin yang benar dihadapan Tuhan. -WELEM NOVI-

“Manusia Melihat Apa Yang Tubuh Kita Lakukan, Tapi Tuhan Melihat Apa Yang Batin Kita Kerjakan”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)