Anak Kepala Rumah Ibadat Perempuan yang Sakit Pendarahan

Senin, 15 Februari 2021
Anak Kepala Rumah Ibadat Perempuan Yang Sakit Pendarahan
Bacaan Alkitab : Matius 9:18-26

Saudara yang terkasih bacaan kita untuk hari ini terambil dari Matius 9:18-26. Saudara di dalam perikop ini, Dijelaskan bahwa suatu kali datanglah seorang kepala rumah ibadah yang meminta Kristus untuk datang membangkitkan anakNya yang sudah meninggal. 
Kepala pemimpin ibadah ini datang dengan penuh rasa putus asa sekaligus dengan harapan. Ia putus asa karena ia baru kehilangan anak perempuannya, namun ia datang dengan harapan karena ia tahu Kristus mampu membangkitkan orang yang sudah mati. Dikatakan bahwa kepala rumah ibadah itu datang kepada Yesus dan “menyembah” Yesus sambil memohon Yesus untuk datang ke rumahnya untuk membangkitkan anaknya yang sudah meninggal. Kata memyembah di dalam ayat ini, dalam teks aslinya ditulis dengan kata “pruskoneo” yang salah satu makna kata tersebut adalah “bersujud”. Ini adalah sebuah ekspresi kerendahan hati dan sekaligus permohon dari kepala rumah ibadah itu kepada Kristus. Dan Kristus kemudian merespon permohonan yang diungkapkan dengan rendah hati itu dengan pergi ke rumah kepala ibadah itu dan membangkitkan anak perempuannya. 
Saudara yang dikasihi, Tuhan memang seringkali mengizinkan kita memasuki situasi seperti kepala rumah ibadah ini. Situasi yang berada diluar kemampuan kita, situasi dimana kepintaran, kekayaan dan pengaruh kita tidak bisa menyelesaikannya. Dan pada saat itulah kita memerlukan kerendahan hati untuk berdoa dan memohon kepada Tuhan agar Ia dapat menunjukkan kehendaknya bagi kita. Ada kalanya Ia menolong kita dengan melakukan mujizat. Namun adakalan juga Ia memberikan kita kemampuan untuk melewatinya, karena ia memiliki rencana yang jauh lebih baik dari rencana kita yang miliki. Namun apapun yang akan Allah lakukan bagi kita yang terpenting adalah kita harus merendahkan diri, dan percaya kepadaNya. Saudara kerendahan hati memampukan kita melihat Rencana Allah dibalik kesulitan hidup, sedangkan kesombongan membuat kita memaksa Allah untuk melakukan rencana kita. 
Saudara apakah ada masalah atau kesulitan hidup yang menggangu pikiran saudara saat ini? Saudara berdolah agar Tuhan memberikan saudara kemampuan untuk merendahkan diri dan percaya kepada rencana Allah. Dan bahwa ia pasti akan menyediakan jalan keluar bagi persoalan yang sedang saudara hadapi. -WELEM NOVI-

Kerendahan Hati Memampukan Kita Melihat Rencana Allah Sedangkan Kesombongan Membuat Kita Memaksa Allah Untuk Melakukan Rencana Kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan yang Benar

Kebenaran Yang Sejati

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus