Kehendak Allah

*Selasa 8 Desember 2020*
Kehendak Allah
Matius 1:19


 Shalom, selamat pagi saudara yang terkasih. Senang bisa berjumpa lagi dalam Spiritual Life, untuk bersama-sama merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Dan ayat perenungan kita hari ini terambil dari Matius 1:19.
 Kebudayaan Yahudi mengenal 3 tahapan dalam pernikahan. Pertama, kedua belah pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak dan kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum boleh bersetubuh. Sekalipun demikian, apabila pertunangan ini batal maka harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya dapat hidup bersama.
 Sesudah bertunangan, Maria tinggal bersama orang tuanya sampai cukup usia untuk menikah dan kemudian pindah ke rumah Yusuf. Ketika Yusuf mengetahui Maria hamil, Yusuf mengalami pergumulan berat. Sebagai laki-laki yang tulus hati, Yusuf tidak mau melakukan perbuatan yang "mencemarkan" Maria (ayat 19a). Yusuf merencanakan untuk memutuskan pertunangannya dengan Maria secara diam-diam (ayat 19b). Ia tidak ingin menyakiti Maria, karena menurut hukum Taurat, hukuman untuk perzinahan (hamil sebelum hidup bersama) akan dihukum dengan dilempari batu hingga mati. Di tengah kegundahan itu, malaikat Tuhan datang pada akhirnya Yusuf berani melangkah untuk menikahi Maria dalam keadaan mengandung karena ia mau menundukkan dirinya kepada kedaulatan Allah dengan mengesampingkan kepentingan pribadinya. 
 Saudara, seringkali kita tidak berani mengambil keputusan untuk tunduk kepada kehendak dan rencana Allah karena kita lebih mementingkan keinginan diri sendiri. Kita cenderung tidak bersedia mengambil resiko kehilangan sesuatu yang kita sukai dengan mengalihkan fokus hidup kepada rancangan Tuhan. Tetapi hari ini mari kita belajar dari Yusuf yang berani mengambil keputusan untuk selalu menaati kehendak Allah. -DENAL SUTANTO-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan yang Benar

Kebenaran Yang Sejati

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus