Karunia Allah
Selasa, 1 Desember 2020
Karunia Allah
Matius 1:1-2
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya.
Shalom, selamat pagi saudara yang terkasih. Injil Matius dimulai dengan catatan mengenai silsilah Tuhan Yesus. Hal ini dilakukan oleh Matius bukan tanpa tujuan apapun. Matius ingin memperlihatkan siapakah Yesus Kristus yang sebenarnya. Setidaknya ada 2 tujuan yang dapat kita lihat dibalik penulisan silsilah dalam 2 ayat yang telah kita baca, yaitu:
1. Kedatangan Mesias sudah dinubuatkan.
Dalam silsilah ini, ada dua nama besar dalam sejarah Bangsa Yahudi disebutkan di awal, yaitu Abraham dan Daud. Abraham adalah bapa Bangsa Yahudi, yang melalui dia, semua orang di bumi akan mendapat berkat (Kej. 12:3). Dan Daud adalah raja Israel yang sangat terkenal dan disegani. Penjelasan ini memperjelas bahwa Mesias yang dijanjikan itu haruslah lahir dari keturunan Daud dan keturunan Abraham serta lahir dari seorang anak dara. Dalam PL, Abraham dan Daud merupakan wali utama atas janji yang berkaitan dengan Sang Mesias. Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa Kristus akan lahir dari keturunannya (Kej. 12:3; 22:18). Allah juga berjanji kepada Daud, bahwa sang Mesias akan lahir dari keturunannya (2Sam. 7:12; Mzm. 89:4 dst.; 132:11). Oleh sebab itu, Matius ingin menunjukkan bahwa nubuat tersebut telah digenapi dalam kelahiran Yesus Kristus.
2. Kedatangan Mesias tidak dapat digagalkan oleh apapun.
Silsilah yang dituliskan oleh Matius melibatkan empat puluh enam nama yang hidup dalam kurun waktu dua ribu tahun (ayat 17). Semua adalah nenek moyang Yesus ini hidup dengan aneka pengalaman, kerohanian, dan kepribadian. Di antaranya, ada yang menjadi pahlawan iman seperti Abraham, Ishak, Rut, dan Daud. Namun ada pula yang mempunyai masa lalu kelam seperti Rahab dan Tamar. Sebagian yang lain berasal dari masyarakat pada umumnya seperti: Hezron, Ram, Nahason, dan Akhim. Ada juga yang jahat seperti Manase dan Abia. Fakta tersebut mengingatkan kita bahwa karya Tuhan di dalam sejarah tidaklah dibatasi oleh kegagal dosa-dosa manusia. Dia bekerja bukan hanya di dalam diri orang-orang dengan nama besar, melainkan juga orang-orang biasa.
Saudara, melalui renungan hari ini kita dapat melihat karya luar biasa dari rencana Allah bagi umat manusia. Karena kasihNya yg sangat besarlah maka dari semula Allah telah merencanakan karya penyelamatan bagi kita. Ia bahkan memakai berbagai macam orang untuk menghadirkan Anak-Nya ke dalam dunia ini. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk menyia-nyiakan karunia Allah ini. Mari kita siapkan diri kita untuk dipakai sebagai alat kemuliaanNya. -DENAL SUTANTO-
Amin
BalasHapus