Hati Nurani yang Murni

Selasa, 15 Desember 2020
Hati Nurani Yang Murni
Matius 2:3-4
Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
Matius 2 : 3


 Kabar mengenai kelahiran Yesus sang Mesias disambut dengan penuh sukacita oleh Maria dan Yusuf orang tuanya serta orang-orang Majus. Tetapi ada satu orang yang justru marah mendengar berita ini, dialah Raja Herodes. Herodes sendiri menjadi gubernur Galilea pada usia yang cukup muda. Dengan menempatkan dia di Galilea, pemerintah Roma berharap dia bisa mengendalikan orang Yahudi yang hidup di situ. Ini menyebabkan ia disebut raja orang Yahudi. Herodes adalah orang yang haus akan kekuasaan. Ia akan mempertahankan kekuasaannya dengan cara apapun, bahkan membunuh. Ia bertakhta lebih dari empat puluh tahun, sampai mendengar kabar tentang seorang Raja lain yang baru lahir (ayat 1-3). 
 Sehingga ia mengumpulkan imam kepala dan ahli Taurat untuk menyelidiki hal ini (ayat 4). Herodes tentu saja sudah mengetahui nubuat-nubuat yang tertulis dalam Perjanjian Lama mengenai Mesias dan kerajaan-Nya, serta waktu yang ditetapkan bagi pemunculan-Nya melalui minggu-minggu yang dinubuatkan Daniel. Namun, karena ia sudah memerintah begitu lama dengan sukses, ia mulai berharap bahwa janji-janji itu tidak akan pernah digenapi, dan bahwa kerajaannya akan ditegakkan dan terus abadi meskipun janji-janji tersebut ada. Oleh karena itu, betapa terkejut dan kecil hatinya ketika mendengar ada Raja yang baru telah lahir sekarang, ketika saat yang sudah ditetapkan itu tiba.
 Saudara, perhatikanlah bahwa hati yang penuh nafsu kedagingan, akan selalu melihat orang lain sebagai ancaman. Herodes, seorang raja yang memiliki kuasa, prajurit, dan senjata ingin membunuh Raja yang masih kecil, yang tidur nyaman dalam pelukan bundanya. Yesus dan Herodes memiliki perbedaan dalam menggunakan kuasa mereka sebagai raja. Herodes adalah raja, yang menggunakan kuasa untuk memenuhi ego pribadi. Sedangkan Yesus adalah hamba yang menggunakan kuasa untuk melayani, dengan fokus menyenangkan Allah. 
 Saudara, melalui renungan hari ini kita diajak untuk mengoreksi kembali batin kita. Adakah dalam diri kita sifat yang lebih suka memerintah dibanding melayani? Atau lebih suka memiliki dibanding memberi? Lebih suka dihormati dibanding menghormati? Atau bahkan melihat orang lain sebagai ancaman dibanding sebagai pribadi berharga di mata Allah? Mari kita selalu meminta pertolongan dari Allah, untuk selalu membersihkan hati nurani kita. Sehingga kita semakin menjadi serupa dengan Yesus. Amin -DENAL SUTANTO-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)