Manjauhi Jalan Orang Fasik

Menjauhi Jalan Orang Fasik
Amsal 1:15-19
Shalom, selamat pagi saudara yang terkasih dalam Tuhan. Selamat datang kembali dalam program spiritual life, di mana kita akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan sebelum menjalani aktivitas kita hari ini. Ayat perenungan kita terambil dari Amsal 1:15-19. Saudara, di ayat 15 Salomo sedang menunjukkan betapa rusaknya jalan orang fasik. Untuk itu, ia mengatakan bahwa kita harus menahan kaki dari jalan mereka. Artinya kita tidak boleh mencontoh mereka dengan melakukan perbuatan seperti yang mereka lakukan. Dalam ayat 16-19, kita diberikan 2 alasan mengapa kita harus menjauhi jalan orang fasik tersebut, yaitu:
1. Betapa rusaknya jalan tersebut. Dalam ayat 16 dikatakan kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas menumpahkan, artinya mereka menuju pada apa yang tidak berkenan pada Allah dan menyakiti sesamanya. Yang menjadi peringatan di sini adalah bahwa manusia bukan saja tidak dapat menghentikan dosa tetapi juga semakin lama ia berada dalam dosa ia akan semakin tenggelam di dalamnya.
2. Betapa merusaknya akibat-akibat dari jalan tersebut. Salomo memberitahu dengan jelas bahwa jalan orang fasik pasti akan berakhir dengan kehancuran. Ia menggambarkan mereka, seperti kebodohan burung yang melihat jaring terbentang untuk menangkapnya dan walaupun ia dapat melihat jaring tersebut burung itu malah terjerat di dalamnya (ayat 17). Hal ini sama dengan orang fasik yang melakukan kejahatan dan sudah melihat penjara dan tiang gantungan di depan mata mereka bahkan mungkin sudah melihat neraka di hadapan mereka. Tetapi tidak ada gunanya karena mereka tetap bergegas menuju dosa. Akibatnya mereka akan kehilangan jiwanya dan tenggelam dalam kehancuran dan kebinasaan.
Saudara, dari semua penjelasan di atas Salomo berniat untuk memperingatkan kita akan semua kejahatan yang ditawarkan oleh orang fasik. Jalan orang fasik terlihat memanjakan diri dalam kesenangan-kesenangan tapi mengarahkan kita pada kehancuran, baik sekarang maupun untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu, mari kita selalu menahan kaki dari jalan mereka dan jangan pernah mencontoh apa yang mereka lakukan.
-MARGARETHA SUTANTO-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan yang Benar

Kebenaran Yang Sejati

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus