Nantikanlah Tuhan!
Nantikanlah Tuhan!
Maz. 27 : 14
Saudara, ketika kehidupan tidak berjalan seperti yang kita harapkan, bagaimana respon hati kita? Mengeluh? Bersyukur tetapi tidak sepenuhnya percaya bahwa Allah tetap pegang kendali? Daud memberikan teladan sikap yang “tidak biasa” ketika musuh-musuhnya sedang mengincar nyawanya. Sebab, ia tetap memilih untuk menantikan (Ibr. Qavah, berharap) Tuhan. Dalam kehidupan orang percaya, “menanti-nantikan Tuhan”, dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Memegang Janji-janji Allah!
Daud menyerukan "nantikanlah Tuhan" melalui mazmur yang Dia ungkapkan bagi Allah dalam seruan imannya. Saat itu, Daud masih diincar oleh musuhnya. Tetapi, imannya kepada Allah tetap menjadikannya kuat. Bagaimana Daud tetap dapat memiliki iman yang kuat meskipun dalam badai? Sebab Daud memegang teguh imannya kepada Allah! Menanti-nantikan Tuhan dapat berarti menjadi tetap dekat kepada Allah dan menjadi setia dalam panggilanNya. "Nantikanlah Tuhan" adalah sebuah proses bertumbuh dalam iman. Dan dapat dilakukan dengan cara tetap tekun dalam beribadah dan memiliki sikap batin penyerahan diri kepada kehendak-Nya dengan penuh kerendahan hati. Sehingga akan menghasilkan kekuatan hati untuk tetap percaya kepada Allah meskipun belum tampak pertolonganNya dalam hidup kita. Dan hal inilah juga yang dapat membuat kita bertahan dalam masa-masa yang sulit. Dengan demikian marilah kita tetap menantikan TUHAN dalam apa pun yang kita perbuat lalu peganglah pengharapan dalam iman kepada Allah dan semakin bertumbuh dalam mengikuti Allah.
2. Meneguhkan Hati
Cara kedua dalam menanti-nantikan Allah adalah dengan "teguhkanlah hatimu" atau, jadilah kuat dan tabah tegar. Dalam KBBI kata " tabah "memiliki arti tetap kuat (hati) atau berani dalam menghadapi bahaya atau kesulitan. Sehingga ketika Daud menyerukan "teguhkanlah hatimu" maka yang ia maksudkan adalah jadilah berani untuk tetap melangkah dalam iman kepada Allah bahkan ketika ada dalam bahaya sekalipun. Meneguhkan hati haruslah dilakukan dengan tetap mempercayai Allah. Dan, memusatkan pikiran kepada-Nya, serta tidak membiarkan apapun juga membuat iman kita goyah dan berpaling dari Allah. Hal inilah yang akan menjadikan orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan tetap berdiri teguh bahkan ditengah badai sedasyat apapun. Saudara, setelah mengetahui dua cara yang diperlukan untuk menanti-nantikan Tuhan yaitu berpegang pada iman kepada Allah serta menabahkan hati. Maka, marilah bertumbuh dalam masa-masa yang sulit ini dengan senantiasa menaruhkan pengharapan kepada Allah dan menanti-nantikan pertolongan yang daripadaNya. -THELIE HERLINA-
Menanti-nantikan Tuhan Akan Menumbuhkan Keteguhan Iman
dan Ketabahan Hati Dimasa-masa Paling Sulit
Amin
BalasHapus