Menjadi Berkat Bagi Sesama

Menjadi Berkat Bagi Sesama
Amsal 1 : 5 – 6

Melalui Amsal kita dapat belajar bahwa kekristenan bukanlah sebuah agama yang hanya mengutamakan gejolak perasaan atau luapan-luapan emosi di dalam suatu ibadah. Sebab, di dalam amsal kita dapat menemukan bahwa seorang Kristen juga harus menunjukkan perilaku yang baik, bijaksana dan berpengertian. Kekristenan dapat diterima oleh akal sehingga bermanfaat untuk mengatur kehidupan manusia. Sebab, amsal tidak hanya memberikan susu untuk bayi, tetapi juga makanan keras untuk orang kuat, mengubah orang jahat menjadi baik serta menjadikan orang yang tidak berpengalaman memiliki pengertian. Pada ayat 5-6, kita dapat melihat bahwa amsal bertujuan, yaitu:
Pertama, sebagai sumber nasihat,
Amsal merupakan kitab yang berisi nasihat-nasihat yang lahir dari pengalaman Salomo. Pada ayat 5, kita dapat mengetahui bahwa seorang dapat disebut bijak apabila ia telah belajar mendengar nasihat. Kata “mendengar” berasal dari bahasa asli “shema” yang juga dapat berarti mendengar untuk menjadi taat. Ketaatan kepada nasihat-nasihat yang terdapat dalam amsal menuntut ketekunan untuk melakukan nasihat-nasihat tersebut secara berulang-ulang. Sehingga, menghasilkan pengertian dalam pikiran dan hati yang akan menghasilkan keputusan, perilaku serta perkataan yang tidak bertentangan dengan kebenaran Firman Tuhan. Dengan demikian, tujuan amsal menjadi sumber nasihat dalam kehidupan orang percaya tidak hanya agar kita memiliki hati yang terbakar dengan perasaan yang kudus bagi Allah, tetapi juga menjadi berkat bagi orang-orang melalui perkataan dan perilaku.
Kedua, sebagai sumber pengertian,
Saudara, pernahkan saudara mendengar peribahasa yang mengatakan, “orang pandai belajar dari pengalaman dan orang bijak dari pengalaman orang lain tetapi orang bodoh tidak belajar apapun.” Seseorang dapat dikatakan bijak apabila ia dengan tekun mempelajari Firman Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada ayat 6, kita dapat mengetahui alasan mengapa perlu bagi kita untuk mempelajari dan mengaplikasikan Firman Tuhan secara berulang-ulang. Sebab dengan melakukannya maka kita akan memperoleh pengertian yang mendalam akan Firman Tuhan. Dengan demikian, setiap kita dapat menjadi sumber pengertian bagi orang lain. 
Saudara, dengan mengetahui bahwa merenungkan amsal akan menjadikan kita berkat bagi sesama melalui masihat dan pengertian yang diberikannya. Maka, marilah kita menjadi semakin tekun dalam merenungkan dan mengaplikasikan kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam firman Tuhan agar kita bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Tuhan Yesus Memberkati! -Thelie Herlina-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)