Kerinduan pada Suara Tuhan

Kerinduan pada Suara Tuhan

Mazmur 28:1

“Kepada-Mu ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun kedalam liang kubur.” Mazmur 28:1


Shalom saudara yang terkasih dalam Tuhan. Bagaimana kabar saudara? Saya percaya kita semua tetap berada dalam kasih dan lindungan Tuhan. Pagi ini kita akan kembali merenungkan kebenaran Firman Tuhan yang terambil dari Maz. 28:1. Dalam bagian awal dari perikop ini, Daud menyampaikan mazmur yang berisi doanya pada saat berada dalam kesesakan. Ada 2 hal yang sedang ia sampaikan di sini:

1. Ia memohon belas kasihan Tuhan. Permohonan ini disampaikan dengan kalimat, “Ya Tuhan, gunung batuku, aku berseru”. Hal ini mencerminkan keyakinan akan kuasa Tuhan dan kebergantungannya pada kuasa itu. Dalam menyampaikan doanya, Daud sangat bersugguh-sungguh seperti orang yang akan tenggelam jika tidak ditolong.

2. Ia meminta jawaban Tuhan. Selanjutnya, kita dapat melihat kegigihan Daud dalam berdoa ketika ia berkata “janganlah berdiam diri terhadap aku,”. Artinya Daud memohon agar Tuhan berbicara kepadanya. Kerinduan Daud dalam mendengar suara Tuhan ia ekspresikan dengan kalimat, “maka aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur”. Atau dengan kata lain, ia akan menjadi orang mati yang tersesat dan celaka jika Tuhan tidak berbicara kepadanya. Perhatikanlah bahwa sekalipun hal yang ia doakan belum terkabul, tetapi Daud menginginkan Tuhan menyampaikan perkataan sukacita dan kegembiraan kepadanya. Karena dengan mendengar perkataan Tuhan inilah, ia mendapat kekuatan. Begitu pula dengan kita, seharusnya setiap hari kita rindu untuk mendengarkan suara Tuhan dan bukan malah menuntut Tuhan untuk selalu mengabulkan doa permohonan kita.

Saudara, melalui mazmur Daud yang telah kita renungkan. Kita kembali diingatkan bahwa sebagai orang percaya, kita harus memiliki sikap hati seperti Daud dalam hal berdoa. Permohonan kita pada Tuhan harus mengandung keyakinan dan kebergantungan kita pada kuasa Allah serta kerinduan untuk selalu mendengar suara Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua. -MARGARETHA SUTANTO-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)