ORANG YANG FASIK

ORANG YANG FASIK

Maz. 1 : 4


Shallom… apa kabar saudara? 

Semoga kasih dan anugerah Allah senantiasa menaungi kita semua. Hari ini kita akan merenungkan kebenaran Firman Tuhan dalam Maz. 1: 4. Dari ayat ini kita dapat mempelajari dua ciri dari orang fasik, yaitu:

Pertama, tidak memiliki ukuran hidup yang jelas.

Pemazmur menggambarkan orang fasik sebagai orang percaya yang memiliki kehidupan tanpa standard yang jelas. Mereka adalah orang-orang yang mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan dan hidup sesuka hati mereka. Orang fasik memiliki pandangan hidup yang mereka anggap benar, tanpa bisa menerima koreksi dari orang lain bahkan dari Firman Tuhan. Selain itu, mereka seperti orang yang saleh tetapi memiliki hidup yang jauh dari Tuhan dan semua kebenaran-kebenaranNya. 

Sedangkan, anak-anak Tuhan seharusnya membangun hidup dalam Roh. Yaitu, suatu kehidupan dimana semua keputusan hidup, tingkah laku dan perkataan kita didasari kebenaran firman Tuhan. Dan dengan menjadikan Firman Tuhan sebagai pegangan dalam kehidupan, maka kehidupan rohani kita akan seperti pohon yang ditanam ditepi aliran air yang akan menghasilkan buahnya pada musimnya (Mzm. 1: 3). 

Kedua, tidak memiliki pendirian.

Setelah menggambarkan orang yang fasik sebagai seseorang yang tidak memiliki ukuran dalam hidup. Pemazmur menjelaskan akibat yang dihasilkan jika seseorang tidak memiliki ukuran hidup yang jelas. Yaitu, bahwa orang-orang fasik akan seperti sekam, yaitu kulit padi kering, bersisik dan tidak bisa dimakan dan hanya akan mengikuti kemanapun angin berhembus. Artinya, bahwa orang yang memiliki hidup yang tidak menjadikan Firman Tuhan sebagai pegangan dalam kehidupan akan cenderung menjadi pribadi yang berubah-rubah atau tidak memiliki pendirian.

Melalui firmanNya yang tertulis, Tuhan telah membekali anak-anakNya, nasehat dan tuntunan hidup yang dapat dijadikan pegangan hidup. Sehingga, orang-orang percaya tidak perlu menjadi bingung atau mengikuti prinsip-prinsip dunia tanpa menyaringnya dengan Firman Tuhan terlebih dahulu. Cara menjadikan Firman Tuhan sebagai prinsip hidup yaitu dengan mengaplikasikan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Agar, Firman Tuhan menjadi prinsip hidup dan juga menghasilkan buah roh yang dapat menjadi berkat bagi sesama. 

Saudara, dengan mengetahui ciri-ciri orang yang fasik, yaitu pertama, tidak memiliki standard hidup yang jelas dan kedua, tidak memiliki pendirian. Kiranya dapat menjadi evaluasi bagi diri kita, apakah Firman Tuhan sudah sepenuhnya menjadi pegangan dalam seluruh kehidupan kita? Dan mari tetap meminta Roh Kudus memberikan hikmat serta kekuatan bagi kita dalam melakukan Firman Tuhan. Demikian renungan pagi hari ini, Tuhan Yesus Memberkati! -THELIE HERLINA-

HIDUP TANPA FIRMAN TUHAN

MENGARAHKAN ORANG PERCAYA PADA KEBINASAAN

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)