ORANG YANG BIJAKSANA

ORANG YANG BIJAKSANA

Matius 7 : 24-25

Shallom..

Apa kabar saudara? Kiranya kasih dan kemurahan Allah senantiasa menaungi saudara semua. Hari ini kita akan kembali merenungkan kebenaran Firman Tuhan yang akan melanjutkan khotbah di bukit tentang dua macam dasar dalam Mat. 7: 24-25.  Firman Tuhan dalam Mat. 7 : 24-25, merupakan ajaran Yesus berkaitan dengan dasar membangun kehidupan rohani. Perumpamaan ini menggunakan ilustrasi orang yang bijaksana dan orang yang bodoh sebagai gambaran dasar kehidupan rohani orang-orang percaya. Dan hari ini kita akan belajar dua cara dari orang yang bijaksana saat membangun kehidupan rohaninya:

Pertama, orang yang bijaksana membaca Firman Tuhan.

Dalam perumpamaan tentang orang yang membangun rumah, Yesus menggambarkan orang yang bijaksana sebagai seseorang yang membangun diatas dasar batu karang yang teguh. Dan apabila kita membaca kisah ini dalam Lukas, maka kita akan mendapatkan detail tentang hal-hal yang dilakukan oleh orang yang bijaksana saat membangun rumah, yaitu menggali dalam-dalam untuk meletakkan dasar (Luk. 6 : 48). Kalimat “menggali dalam-dalam” menggambarkan sikap yang seharusnya kita lakukan agar memiliki dasar kehidupan rohani yang kuat, yaitu membaca Firman Tuhan secara mendalam. Bukan hanya asal membaca, sekilas membaca, namun menyediakan waktu untuk merenungkan Firman Tuhan. Sebab, merenungkan Firman Tuhan menjadikan orang percaya memiliki dasar yang kuat dalam menghadapi krisis dan kesulitan hidup. Oleh sebab itu, agar memiliki dasar kehidupan rohani yang kuat, marilah kita mendisiplinkan diri kita dalam waktu-waktu merenungkan Firman.

Kedua, orang yang bijaksana melakukan Firman Tuhan.

Dasar kehidupan rohani yang dimiliki orang yang bijaksana tidak hanya dibangun melalui perenungan Firman, tetapi sikap batin taat pada semua perintah Allah. Dan akan diwujudkan melalui tindakan hidup sehari-hari. Artinya, bahwa untuk menjadi tetap kuat dan teguh bahkan disaat krisis maka setiap orang percaya tidak hanya perlu mendengar Firman  saja tetapi juga melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab dengan melakukan Firman Tuhan maka ketika ujian kehidupan datang menghampiri maka orang-orang yang bijaksana akan tetap kuat dan bertahan. Oleh sebab itu, menjadi orang Kristen memberikan kita tanggungjawab yang serius, sebab kita perlu memastikan bahwa apa yang kita ketahui dan kita katakan diterjemahkan dalam tingkah laku sehari-hari. 

Marilah kita tidak hanya berdisiplin dalam waktu-waktu untuk merenungkan Firman Tuhan. Tetapi, kita juga menjadi pelaku Firman dalam keseluruhan kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. -THELIE HERLINA-

Menjadi Kristen Berarti Bersedia Mengambil Tanggung Jawab

Untuk Menjadi Perlaku Firman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)