Ajaran dan Kesalehan
Ajaran dan Kesalehan
Matius 7:16-17
“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.“
Shalom, selamat pagi saudara yang
dikasihi Tuhan. Saya senang hari ini bisa kembali menyapa saudara dalam acara
renungan pagi Spiritual Life. Dan Pagi hari ini kita akan kembali melanjutkan
renungan kita sebelum kita mulai beraktifitas. Renungan kita pagi hari ini
masih membahas hal pengajaran sesat dan pagi hari ini ayat yang menjadi
renungan kita diambil dari Matius 7:16-17
Saudara yang di kasihi Tuhan, dari dua
ayat yang menjadi dasar perenungan kita ini maka ada dua hal yang bisa kita lakukan mengenal suatu
ajaran, yaitu :
Pertama, Kenali Ajaran
Mereka Tentang Kesalehan Hidup
Hal pertama yang harus kita lakukan
untuk mengenali para pengajar sesaat berdasarkan ayat ini adalah melihat
bagaimana pengajaran mereka tentang kesalehan atau kekudusan hidup. Ayat ini harus dilihat dalam konteks
ayat-ayat sebelumnya, bahwa kehidupan Kristen adalah kehidupan yang melewati
jalan sempit. Dan semua orang yang tidak mengajarkan “jalan sempit” itu maka
mereka tidak berasal dari Tuhan. Ajaran
tentang kesalahen hidup ini sangat penting, karena banyak orang yang
tergelincir ketika memahami ajaran kasih karunia. Di dalam sejarah gereja tidak
sedikit orang yang salah memahami ajaran kasih karunia. Mereka berpikir
bahwa karena keselamatan bukan karena
melakukan ajaran moral yang terdapat dalam hkum taurat. Maka itu berarti ajaran
moral tentang kesalehan hidup dapat diabaikan. Dan sepanjang sejarah gereja
kita dapat menemukan berbaagai para pengajar sesat yang tergelincir ke dalam
ajaran yang mengabaikan kesalehan hidup. Ajaran-ajaran ginostik awal, marcionisme,
dst.
Kedua, kenali ajaran mereka dari kehidupan mereka
Hal kedua yang dapat kita lakukan untuk mengenali para pengajar sesat adalah melihat kesalehan hidup mereka. Mungkin saja mereka adalah orang-orang yang mengajarkan tentang kesalehan hidup, tapi dalam kehidupannya mereka tidak mempraktekkan ajaran-ajaran tersebut. Ini bukan hanya berbicara tentang “melakukan apa yang diajarakan”. Tapi lebih dari itu, kesalehan hidup seseorang menunjukan sejauh mana Roh Kudus memimpin kehidupan orang tersebut. Tanpa adanya buah-buah kesalehan maka dapat dipastikan bahwa orang-orang tersebut sedang tidak dipimpin oleh Kristus. Saudara tidak akan mendapatkan apa-apa dari orang yang hidupnya tidak dipimipin oleh Roh Kudus selain kesesatan.
- WELEM NOVI-
“Kesalehan tidak
mempengaruhi keselamatan, tapi kesalehan hidup Seseorang Kristen
Menunjukan Sejauh Mana Ia dipimpin oleh
Roh Kudus. Dan hanya orang yang dipimpin oleh Roh Kudus yang diselamatkan”
Komentar
Posting Komentar