BELAJAR DARI BURUNG

 BELAJAR DARI BURUNG

Matius 6:26

“Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”

Shalom, selamat pagi saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan. Puji Tuhan hari ini kita kembali berjumpa dalam program spiritual life untuk bersama-sama merenungkan kebenaran Firman Tuhan. Perenungan kita hari ini terambil dari Matius 6:26, yang melanjutkan perenungan kemarin mengenai hal kekuatiran. 

Dalam bagian ini, Yesus mengajarkan kita untuk: Pertama, mengamati pemeliharaaan Allah terhadap burung-burung itu. Pandanglah mereka, dan belajarlah dari mereka. Di dunia ini ada berbagai macam burung, jumlahnya sangat banyak dan sebagaian dari antaranya sangat rakus namun semuanya diberi makanan yang cukup. Jarang ada yang mati kelaparan bahkan di musim dingin sekalipun, jadi pasti tersedia banyak makanan bagi burung-burung itu sepanjang tahun. Jelas bahwa Bapamu yang di sorgalah yang memberi mereka makan. Tidak seekor pun burung pipit dapat hinggap di tanah untuk mematuk sebutir jagung kecuali karena pemeliharaan Allah. Mereka tidak menyimpan bekal untuk hari depan tetapi makanan telah disediakan bagi mereka. Kedua, Yesus mendorong kita untuk percaya pada Allah. Bukankan kamu jauh melebihi burung-burung itu? Ya, tentu saja. Perhatikanlah, orang percaya adalah ciptaan yang jauh lebih mulia, jauh lebih berharga, jauh lebih unggul dalam iman, memiliki sifat dan didikan yang jauh lebih baik dan tentu saja jauh lebih berhikmat dari pada burung-burung di langit. Jika burung saja percaya pada pemeliharaan Bapa, tidakkah kita juga mempercayainya juga? Dengan kepercayaan ini, seharusnya kita tidak akan mengkhawatirkan hari esok. Dan karena alasan ini pula seharusnya kita menjalani hidup yang paling gembira dari antara semua makhluk lain dan dengan sekuat tenaga memuji Allah. 

Saudara, melalui perenungan hari ini kita diajak untuk menyadari bahwa kekhawatiran duniawilah yang justru merusak kegembiraan kita, meredupkan sukacita kita dan membungkam puji-pujian kita pada Allah. Tapi jika dengan iman, kita sanggup untuk tidak mencemaskan hari esok seperti burung-burung itu, maka pasti kita akan memuji Tuhan dengan riang gembira seperti mereka. Tuhan memberkati kita semua! MARGARETHA SUTANTO

“Kekhawatiran akan Merusak Kegembiraan, 

Meredupkan Sukacita 

dan Membungkam Puji-pujian Kita pada Allah”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)