CARA BERSUKACITA : CARA PANDANG KEKEKALAN
Cara
Bersukacita:
Memiliki Pengharapan Dalam Cara Pandang Kekekalan
2
Korintus 4:16-18
Sadarkah saudara bahwa banyak diantara kita mudah putus
asa, stres, dan kehilangan sukacita tentunya dalam menghadapi kehidup an.
Mengapa? Ini terjadi karena manusa pada dasarnya melihat dengan kasat mata sehingga
mudah terpengaruh keadaan. Manusia
seringkali terperdaya dengan situasi yang menyesakan.
Pada banyak kesempatan Tuhan Yesus sering
memperingatkan umatNya untuk tidak mudah kecewa atau kehilamgan sukacitanya,
walaupun pada dasarnya Tuhan tahu bahwa tidak ada seorangpun yang kebal terhadapnya. Tuhan memperingatkan kita karena di masa-masa
seperti ini iblis ingin sekali kita tetap mengarahkan pandangan kepada yang
kasat mata tersebut. Sehingga pada
akhirnya semua itu akan menuntun kita kepada kecewa, putus asa, dan kehilangan
sukacita.
Rasul paulus dalam pelayanan nya yang penuh dengan
tantangan, siksaan, aniaya tetap mampu menghadapinya. Mengapa? Karena rasul
paulus memiliki cara pandang yang berbeda dengan manusia pada umumnya. Ia melihat bahwa sesungguhnya setiap masalah
adalah suatu kesempatan baginya untuk datang kepada Tuhan dan melihat
pekerjaannya yang ajaib dalam hidupnya.
Marilah kita mau untuk belajar mengubah cara
pandang kita dalam menghadapi situasi sulit dan pencobaan. Marilah kita mau melihat itu sebagai sebuah
kesempatan untuk kita melihat karya Tuhan yang besar untuk kita. Percayalah bahwa, “pencobaan-pencobaan yang
kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidam melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan
kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Sesulit apapun keadaanya, janganla kita
kehilangan sukacita kita sebab semua itu sementara. Milikilah pengharapan dalam cara pandang
kekekalan dan bukan cara pandang duniawi.
-William Setiady-
Komentar
Posting Komentar