JANGAN SALAH PAHAM DENGAN TUHAN


Jangan Salah Paham Dengan Tuhan
Roma 8: 35-39

     Saudara, pernah tidak saudara mendengar pernyataan, “Tuhan marah sama kita, Tuhan nggak sayang sama kita” ketika suatu krisis/bencana/wabah terjadi? Seperti ketika tanpa bisa diprediksi, tiba-tiba saja dunia dikejutkan oleh hadirnya virus covid-19 yang menyerang semua orang (yang memiliki imun yang lemah) tanpa bisa dihentikan sama sekali (setidaknya sampai hari ini).  Jika saudara pernah mendengar pernyataan diatas atau bahkan selalu mempercayai bahwa ketika suatu wabah terjadi maka itu artinya Tuhan pasti marah/murka dengan umatNya. Maka ijinkan Paulus (melaui Roma 5: 3 – 5) memberikan pemahaman yang benar tentang kasih Allah. Sebelumnya, bukan berarti bahwa Tuhan tidak pernah marah/murka, namun tidak selalu bahwa ketika sebuah krisis/bencana/wabah terjadi, maka hal itu selalu terjadi karena Ia marah.

    Paulus membuka pikiran kita tentang cara kita memandang kasih Allah. Ketika Allah mengatakan bahwa Ia mengasihi kita maka yang Ia maksudkan bukanlah bahwa kita akan senantiasa berada dalam kondisi aman, nyaman dan tanpa masalah sama sekali. Perhatikan bahwa dengan jelas Paulus mengatakan bahwa kasih kristus tidak akan menghindarkan kita dari segala macam kesusahan dan penderitaan (ay. 35-36). Kasih Kristus juga tidak selalu berbentuk kelepasan dari semua hal buruk tersebut. Karena dalam Kristus, jangankan bahaya/kesengsaraan/ penderitaan/aniaya, bahkan kematianpun tetap bisa menimpa semua orang tanpa bisa dicegah (ay. 35).

    Saudara, kesengsaraan, sakit penyakit, bencana atau wabah dapat Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita tidak selalu karena Ia marah/murka namun bisa saja Ia sedang menguji umatNya. Oleh sebab itu, ingatlah akan status kita sebagai anak-anak Allah. Status ini menjadikan saya dan saudara sebagai umat yang lebih dari seorang pemenang (ay. 37, hupernikao, to gain a surpassing victory, memperoleh kemenangan yang lebih daripada yang diharapkan). Kemenangan seperti apa? Kemenangan dimana penganiayaan dan kesusahan hanya akan menguatkan pengharapan kita (Rm. 5: 3-4) dan mengerjakan kebaikan bagi kita (8: 28). Bahkan ketika kematian datang, hal itu hanyalah pintu masuk kepada kebahagiaan dan kemuliaan yang lebih besar (8: 17-18). Sungguh tidak ada sesuatu atau seorang pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Oleh sebab itu, berhentilah “salah paham” dengan Tuhan. Meskipun sampai hari ini kita tidak tahu mengapa Allah mengijinkan wabah covid-19 terjadi tapi marilah kita senantiasa mengucapkan syukur karena Tuhan menjanjikan bahwa penderitaan yang kita alami akan membawa kita pada “kemuliaan yang akan datang” yaitu kehidupan yang kekal bersamaNya (Rm. 8: 18). Amin! Tuhan Yesus memberkati! –Thelie Herlina-




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)