Membasuh Tubuh

Senin, 8 Desember 2025
Membasuh Tubuh

Bacaan Alkitab : Keluaran 30: 20-21



Di tengah kehidupan padang gurun yang panas dan gersang, air adalah sesuatu yang sangat langka. Berbeda dengan Indonesia yang kaya akan mata air, di padang gurun air hanya bisa didapat dengan menggali sumur berbatu yang dalam — dan tidak semua tempat memiliki air. Karena kelangkaannya, air menjadi sangat berharga. Bagi orang-orang yang hidup di padang gurun yang keras dan liar, air bukan hanya kebutuhan penting untuk hidup, tetapi juga dianggap sebagai barang mewah.

Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menggunakan air dalam prosesi ibadah, bukan untuk diminum, tetapi untuk membasuh para imam sebelum mereka melayani. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah bagi bangsa Israel — bahkan air yang mahal sekalipun dipakai untuk memuliakan Allah. Pembasuhan imam bukan sekadar formalitas, tetapi tindakan penting yang tidak boleh diabaikan. Dua kali Allah menegaskan, “supaya mereka jangan mati,” untuk menunjukkan betapa seriusnya hal ini. Tanpa pembasuhan, imam bisa mati saat berhadapan dengan Allah.

Mengapa pembasuhan fisik begitu penting dalam ibadah? Karena pembasuhan adalah wujud ketaatan kepada perintah Allah. Dalam beribadah, bukan hanya hati dan sikap batin yang harus benar, tetapi tubuh kita juga harus dipakai dengan benar sesuai kehendak-Nya.

Sayangnya, manusia modern sering mengabaikan kekudusan jasmani dalam kegiatan rohani. Padahal Alkitab dengan jelas menekankan pentingnya menjaga kekudusan tubuh — menjaga mata, pikiran, mulut, tangan, dan kaki dari dosa. Kekudusan tidak hanya mencakup aspek rohani, tetapi juga jasmani. Keduanya terlibat bersama dalam ibadah kepada Tuhan.

Firman Tuhan tidak pernah berubah. Allah tetap menghendaki kekudusan yang menyeluruh. Jika dalam Perjanjian Lama para imam dituntut untuk kudus dalam hati dan tubuh, maka sekarang — sebagai imamat yang rajani — kita pun dipanggil untuk hidup kudus secara utuh. Setelah hidup kita ditebus dan dikuduskan dalam Kristus, tubuh kita seharusnya dipersembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1). (TM)

 


Refleksi : Setelah hidup saudara ditebus dalam Kristus, apakah tubuh saudara telah dipersembahkan pada Allah sebagai persembahan yang hidup?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah