Membasuh Tubuh
Membasuh Tubuh
Bacaan Alkitab : Keluaran 30: 20-21
Di tengah kehidupan padang gurun yang panas dan gersang, air adalah
sesuatu yang sangat langka. Berbeda dengan Indonesia yang kaya akan mata air,
di padang gurun air hanya bisa didapat dengan menggali sumur berbatu yang dalam
— dan tidak semua tempat memiliki air. Karena kelangkaannya, air menjadi sangat
berharga. Bagi orang-orang yang hidup di padang gurun yang keras dan liar, air
bukan hanya kebutuhan penting untuk hidup, tetapi juga dianggap sebagai barang
mewah.
Allah memerintahkan bangsa Israel untuk menggunakan air dalam prosesi
ibadah, bukan untuk diminum, tetapi untuk membasuh para imam sebelum mereka
melayani. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah bagi bangsa Israel —
bahkan air yang mahal sekalipun dipakai untuk memuliakan Allah. Pembasuhan imam
bukan sekadar formalitas, tetapi tindakan penting yang tidak boleh diabaikan.
Dua kali Allah menegaskan, “supaya mereka jangan mati,” untuk menunjukkan
betapa seriusnya hal ini. Tanpa pembasuhan, imam bisa mati saat berhadapan
dengan Allah.
Mengapa pembasuhan fisik begitu penting dalam ibadah? Karena pembasuhan
adalah wujud ketaatan kepada perintah Allah. Dalam beribadah, bukan hanya hati
dan sikap batin yang harus benar, tetapi tubuh kita juga harus dipakai dengan
benar sesuai kehendak-Nya.
Sayangnya, manusia modern sering mengabaikan kekudusan jasmani dalam
kegiatan rohani. Padahal Alkitab dengan jelas menekankan pentingnya menjaga
kekudusan tubuh — menjaga mata, pikiran, mulut, tangan, dan kaki dari dosa.
Kekudusan tidak hanya mencakup aspek rohani, tetapi juga jasmani. Keduanya
terlibat bersama dalam ibadah kepada Tuhan.
Firman Tuhan tidak pernah berubah. Allah tetap menghendaki kekudusan
yang menyeluruh. Jika dalam Perjanjian Lama para imam dituntut untuk kudus
dalam hati dan tubuh, maka sekarang — sebagai imamat yang rajani — kita pun
dipanggil untuk hidup kudus secara utuh. Setelah hidup kita ditebus dan
dikuduskan dalam Kristus, tubuh kita seharusnya dipersembahkan kepada Allah
sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1). (TM)
Refleksi
: Setelah hidup saudara ditebus dalam
Kristus, apakah tubuh saudara telah dipersembahkan pada Allah sebagai
persembahan yang hidup?

Komentar
Posting Komentar