Refleksi Terang Allah

Senin, 6 Oktober 2025

Refleksi Terang Allah 

Bacaan Alkitab : Keluaran 25: 37-40



Kandil dibuat dari sepotong emas tempaan murni seberat satu talenta. Jika dikonversi ke ukuran sekarang, satu talenta setara dengan kurang lebih 34–36 kg. Dengan harga emas saat ini, nilai sebuah kandil bisa mencapai sekitar 40,8 miliar rupiah. Emas selalu melambangkan kemurnian, kemewahan, dan kemuliaan.

Kandil adalah satu-satunya sumber penerangan di Kemah Suci. Karena Kemah Suci tidak memiliki jendela atau lubang cahaya, maka kandillah yang berfungsi sebagai lampu penerang. Permukaan kandil dan seluruh perabotan dalam Kemah Suci yang dilapisi emas murni akan memantulkan cahaya dari api lampu ke seluruh ruangan. Akibatnya, Kemah Suci tampak berkilauan. Terang di dalam Kemah Suci menggambarkan kemuliaan Allah yang menghalau kegelapan.

Saudara, dalam Doa Bapa Kami terdapat kalimat: “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.” Bagaimana kerajaan surga hadir di bumi? Melalui kemurnian hidup kita. Kehidupan yang murni akan merefleksikan kerajaan surga di bumi ini. Sama seperti prinsip kandil tadi, cara kita hidup akan memantulkan kemuliaan Allah di keluarga, di pekerjaan, di lingkungan, dan di mana pun Tuhan menempatkan kita.

Yesus berkata dalam Matius 5:16: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang.” Terang itu adalah pantulan dari terang Kristus yang telah mengubahkan hidup kita, sehingga kita hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah.

Saudara, mari sejenak kita merenungkan firman yang baru saja kita

dengar. Saudara murnikah kehidupan kita, sehingga terang firman itu terpancar melalui hidup kita? (TM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah