Kuasa Darah

Sabtu, 11 Oktober 2025
Kuasa Darah 
Bacaan Alkitab : Keluaran 26:14

Saudara terkasih, ayat ini mengakhiri bagian instruksi pembangunan Kemah Suci. Setelah berbagai tirai dan kain bulu kambing, Allah memerintahkan agar tabernakel itu ditutup dengan kulit Binatang yang diwarnai merah sebagai penutup luar terakhir.

Sekilas, ini tampak hanya seperti detail arsitektur. Tetapi kita tahu, setiap detail Tabernakel memiliki pesan rohani yang Allah berikan bagi umat-Nya. Tidak ada yang sia-sia. Warna merah pada kulit domba jantan bukanlah kebetulan. Karena kalau kita pelajari, kulit domba jantan melambangkan korban persembahan. Dalam PL, domba jantan kerap dipakai untuk korban bakaran atau korban penghapusan dosa. Sedangkan diwarnai merah adalah simbol darah, pengorbanan, dan penebusan. Jadi bukan sekedar kain biasa, tetapi kain yang berbicara tentang penghapusan dosa melalui darah. Sama halnya dengan penebusan Kristus melalui darah-Nya menjadi penutup dan perlindungan atas umat-Nya.

Saudara yang terkasih, penutup kemah itu bukan hanya berfungsi melindungi kemah secara fisik dari panas, hujan, dan angin gurun. Tetapi lebih dalam lagi, kain merah itu menjadi pemisah dan perlindungan. Sebab hadirat Allah yang kudus, bila disentuh manusia berdosa tanpa perlindungan, akan mendatangkan maut. Itulah sebabnya Allah menyediakan penutup yang diwarnai merah yang  merupakan sebuah simbol penebusan melalui darah, agar bangsa Israel tetap terlindungi di bawah hadirat Allah yang kudus.

Kalau kita lihat di dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus telah menjadi korban sempurna. Dialah Anak Domba Allah yang darah-Nya tercurah di kayu salib untuk menutupi dosa kita. Sama seperti kain merah itu menutupi Tabernakel, demikianlah darah Kristus menutupi hidup kita sehingga kita boleh datang mendekat kepada Allah tanpa binasa. Rasul Paulus berkata dalam Roma 5:9, “Lebih-lebih kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.”

Dengan demikian kita sebagai orang yang telah dilayakkan melalui darah Kristus. Kita harus tetap hidup dalam kesadaran akan kekudusan Allah. Tabernakel dengan kain merah mengingatkan bahwa Allah itu kudus. Sehingga kita jangan menganggap remeh hadirat-Nya. Kita harus menghargai dan menghormati hadirat Allah yang kudus itu dengan hidup takut akan Tuhan. Karena semakin kita hidup serupa dan segambar dengan Kristus. Maka kita mampu berinteraksi dengan Allah yang kudus.

Saudara, apakah kita sudah mengharagai kelayakkan yang diberikan Tuhan pada kita dengan menjaga hidup takut akan Tuhan? Kiranya melalui Firman Tuhan ini kita dibentuk untuk menjadi pribadi yang hidup takut akan Tuhan. Amin. (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah