Hidupku, Cahayamu
Hidupku, Cahayamu
Bacaan Alkitab : Keluaran 25:34-36
Saudara
terkasih, hari ini kita akan melanjutkan renungan kita tentang kandil emas.
Kandil emas, atau yang kita kenal sebagai menorah, adalah salah
satu perabot utama dalam Kemah Suci yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.
Menorah ini memiliki tujuh cabang, terbuat dari emas murni,
dan seluruhnya harus ditempa dari satu bagian emas, bukan dibuat
dari potongan-potongan yang disambung. Kandil ini ditempatkan di Ruang
Kudus, dan berfungsi sebagai satu-satunya sumber cahaya
di tempat itu. Hal menarik lainnya adalah bahwa kandil ini dihiasi dengan bunga badam, kelopak,
dan kuncup, yang tidak hanya menunjukkan keindahan seni,
tetapi juga mengandung
makna rohani.
Bunga
badam adalah simbol kehidupan baru dan kesetiaan Allah, karena pohon badam
adalah tanaman yang pertama berbunga setelah musim dingin. Hal ini menjadi
simbol bahwa Tuhan selalu setia membangkitkan kehidupan yang baru dalam
umat-Nya. Kuncup dan cabang menunjukkan bahwa kehidupan rohani seharusnya terus
bertumbuh. dari kuncup, menjadi bunga, lalu berbuah. , ini berati bahwa "Hidup
orang percaya tidak boleh stagnan, tetapi harus terus bertumbuh menuju
kedewasaan rohani. "Satu kepingan emas murni menegaskan kesatuan dan
kekudusan. Kesatuan dilambangkan oleh kandil yang terbentuk dari satu batang
dengan enam cabang yang menyatu, sedangkan kekudusan tergambar dari emas murni.
Menorah
tidak hanya sekadar benda; ia adalah simbol dari panggilan spiritual.
Sama seperti kandil yang harus terus menyala di ruang kudus, hidup kita pun harus
memancarkan terang Kristus di mana pun kita berada. Kita
dipanggil untuk terus memancarkan terang Kristus dalam kehidupan sehari-hari
tidak hanya saat ibadah, tetapi di rumah, tempat kerja, sekolah, dan lingkungan
social.
Kita
harus menjadi terang yang memberi arah. Ketahui bahwa, di dalam kegelapan, satu
cahaya kecil bisa menuntun banyak orang. Artinya, kita sebagai orang percaya
dipanggil untuk menjadi penunjuk arah atau membawa orang kepada Kristus,
bukan dengan kata-kata kosong, tetapi dengan hidup yang mencerminkan kasih, kebenaran,
dan keadilan. Dan kita juga harus
menjadi terang yang tidak hanya menerangi jalan, tetapi juga
mengungkapkan
hal-hal yang tersembunyi. Kehadiran kita sebagai terang
harus menjadi cermin kasih Allah, tetapi juga menghadirkan kejujuran, integritas,
dan kesucian di tengah dunia yang kompromi dengan kegelapan.
Saudara
melalui Firman Tuhan ini kita diingatkan kembali bahwa kita harus menjadi
terang ditengah dunia yang gelap ini. Saudara,
apakah hidup kita saat ini sudah memancarkan terang Kristus kepada orang lain? Jika
belum, biarlah Firman Tuhan ini menolong kita untuk menjadi pribadi yang
memancarkan terang Kristus dimanapun kita berada. Amin (RT)
Komentar
Posting Komentar