Hidupku, Cahayamu

Sabtu, 4 Oktober 2025
Hidupku, Cahayamu
Bacaan Alkitab : Keluaran 25:34-36

Saudara terkasih, hari ini kita akan melanjutkan renungan kita tentang kandil emas. Kandil emas, atau yang kita kenal sebagai menorah, adalah salah satu perabot utama dalam Kemah Suci yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Menorah ini memiliki tujuh cabang, terbuat dari emas murni, dan seluruhnya harus ditempa dari satu bagian emas, bukan dibuat dari potongan-potongan yang disambung. Kandil ini ditempatkan di Ruang Kudus, dan berfungsi sebagai satu-satunya sumber cahaya di tempat itu. Hal menarik lainnya adalah bahwa kandil ini dihiasi dengan bunga badam, kelopak, dan kuncup, yang tidak hanya menunjukkan keindahan seni, tetapi juga mengandung makna rohani.

Bunga badam adalah simbol kehidupan baru dan kesetiaan Allah, karena pohon badam adalah tanaman yang pertama berbunga setelah musim dingin. Hal ini menjadi simbol bahwa Tuhan selalu setia membangkitkan kehidupan yang baru dalam umat-Nya. Kuncup dan cabang menunjukkan bahwa kehidupan rohani seharusnya terus bertumbuh. dari kuncup, menjadi bunga, lalu berbuah. , ini berati bahwa "Hidup orang percaya tidak boleh stagnan, tetapi harus terus bertumbuh menuju kedewasaan rohani. "Satu kepingan emas murni menegaskan kesatuan dan kekudusan. Kesatuan dilambangkan oleh kandil yang terbentuk dari satu batang dengan enam cabang yang menyatu, sedangkan kekudusan tergambar dari emas murni.

Menorah tidak hanya sekadar benda; ia adalah simbol dari panggilan spiritual. Sama seperti kandil yang harus terus menyala di ruang kudus, hidup kita pun harus memancarkan terang Kristus di mana pun kita berada. Kita dipanggil untuk terus memancarkan terang Kristus dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya saat ibadah, tetapi di rumah, tempat kerja, sekolah, dan lingkungan social.

Kita harus menjadi terang yang memberi arah. Ketahui bahwa, di dalam kegelapan, satu cahaya kecil bisa menuntun banyak orang. Artinya, kita sebagai orang percaya dipanggil untuk menjadi penunjuk arah atau membawa orang kepada Kristus, bukan dengan kata-kata kosong, tetapi dengan hidup yang mencerminkan kasih, kebenaran, dan keadilan.  Dan kita juga harus menjadi terang yang tidak hanya menerangi jalan, tetapi juga mengungkapkan hal-hal yang tersembunyi. Kehadiran kita sebagai terang harus menjadi cermin kasih Allah, tetapi juga menghadirkan kejujuran, integritas, dan kesucian di tengah dunia yang kompromi dengan kegelapan.

Saudara melalui Firman Tuhan ini kita diingatkan kembali bahwa kita harus menjadi terang ditengah dunia yang gelap ini.  Saudara, apakah hidup kita saat ini sudah memancarkan terang Kristus kepada orang lain? Jika belum, biarlah Firman Tuhan ini menolong kita untuk menjadi pribadi yang memancarkan terang Kristus dimanapun kita berada. Amin (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah