Disiplin: Fondasi Hidup yang Kokoh

Kamis, 9 Oktober 2025
Disiplin: Fondasi Hidup yang Kokoh 
Bacaan Alkitab : Keluaran 26:7–10

        Saudara terkasih, hari ini kita akan melanjutkan renungan kita yang masih membahas tentang pembangunan kemah suci. Kita tahu bahwa, kemah suci dibangun dengan ukuran, jumlah, dan bahan yang sangat rinci. Hal ini menunjukkan bahwa, Kemah Suci bukan sekadar tenda biasa melainkan tempat kediaman Allah di tengah umat-Nya. Di Ayat 7-8 menuliskan bahwa, bulu kambing dibuat menjadi sebelas tenda, masing-masing sama panjang dan sama lebarnya. Hal ini Menunjukkan konsistensi dan keteraturan ukuran. Ayat 9 menuliskan, lima tenda disatukan, enam tenda disatukan, satu dilipat ke depan kemah. Di sini  ada pembagian yang jelas dan penempatan yang tepat. Sedangkan ayat 10 Ada kait tembaga dan gelang untuk menyatukan semuanya. Tujuannya supaya seluruh kemah menjadi satu kesatuan yang utuh. Dari sini kita belajar bahwa kehidupan umat Tuhan juga harus mencerminkan keteraturan yang berasal dari Allah.

        Saudara yang terkasih, salah satu hal yang sering kita abaikan dalam kehidupan rohani adalah disiplin. Banyak orang ingin berhasil, ingin kudus, ingin berkenan pada Tuhan, tetapi tidak mau bayar harga lewat kedisiplinan hidup. Firman Tuhan dalam Keluaran 26:7–10 yang menceritakan tentang pembuatan kain penutup Kemah Suci. Sekilas, itu hanyalah detail teknis seperti, berapa helai, bagaimana menyambung, diikat dengan kait, sampai pada ukuran yang presisi. Namun di balik detail itu, menunjukkan bahwa, Allah adalah Allah yang teratur, dan umat-Nya dipanggil untuk hidup disiplin, teratur, dan taat pada aturan-Nya.

        Oleh karena itu, dari ayat ini kita akan belajar tiga hal tentang hidup displin. Pertama, disiplin dalam ibadah,  berarti menjadikan ibadah sebagai bagian penting dan teratur dalam hidup kita, baik secara pribadi maupun bersama jemaat. Ini mencakup kesetiaan dalam menghadiri ibadah mingguan, merenungkan Firman Tuhan setiap hari, dan menjadikan setiap aktivitas hidup seperti bekerja, belajar, dan berinteraksi sebagai bentuk penyembahan kepada Tuhan. Kemudian, yang kedua disiplin dalam berdoa adalah membangun kebiasaan untuk terus berkomunikasi dengan Tuhan secara teratur dan konsisten. Doa bukan hanya permohonan, tetapi juga sarana untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.

        Dan yang ketiga disiplin dalam pelayanan. Pelayanan memerlukan waktu, tenaga, dan talenta kita untuk melayani Tuhan. Untuk itu, pelayanan yang baik tidak lahir dari spontanitas belaka, melainkan dari keteraturan, persiapan, dan komitmen. Tuhan senang ketika umat-Nya melayani dengan teratur, dan bukan sembarangan.

        Saudara, orang percaya harus hidup disiplin dan teratur. Tanpa disiplin, kita mudah jatuh dalam dosa dan manjadi pemalas. Tetapi dengan disiplin, kita membangun hidup yang kokoh, seperti Kemah Suci yang berdiri teguh karena dibangun dengan keteraturan yang baik.

        Saudara, apakah kita sudah hidup teratur dalam ibadah, doa, dan pelayanan? Kiranya melalui Firman Tuhan ini kita dibentuk menjadi pribadi yang disiplin dan teratur. Amin. (RT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Menghormati Allah dalam Penderitaan

Pengalaman Rohani Bersama Allah