Hidup Benar
Hidup Benar
Saudara, ayat-ayat ini berisi aturan yang mengatur
kehidupan sosial dan sistem hukum dalam masyarakat. Di ayat 1, hukum ini
melarang orang Israel untuk menyebarkan kabar dusta dan menjadi saksi palsu.
Karena pada zaman itu, kesaksian sangat menentukan nasib seseorang dalam
pengadilan. Kemudian ayat 2, berisi peringatan agar orang Israel tidak
mengikuti pendapat mayoritas untuk berbuat jahat. Sebab tekanan kelompok
tertentu seringkali membuat seseorang mengorbankan kebenaran demi kenyamanan
atau keuntungan. Terakhir ayat ke 3, menegaskan larangan memihak bahkan kepada
orang miskin sebab keadilan harus ditegakkan berdasarkan kebenaran. Bukan
karena alasan belas kasihan yang berlebihan atau pun kepentingan pribadi.
Melalui aturan dalam hukum ini, Tuhan ingin menjaga agar orang Israel memiliki
sistem hukum yang bersih dari manipulasi, tidak dipengaruhi oleh opini atau
kondisi emosional tertentu.
Prinsip
utama yang diajarkan Tuhan melalui hukum ini adalah tentang prinsip dalam
menegakkan keadilan. Orang Israel diajar untuk tidak berdusta karena dusta
merusak kepercayaan dan menghancurkan tatanan hidup bersama. Mereka juga harus
berani menolak arus mayoritas yang terkadang tidak sesuai dengan kebenaran atau
fakta. Keadilan juga tidak boleh diukur dari rasa simpati atau kebencian
pribadi. Karena sikap memihak baik kepada orang miskin atau pun orang berkuasa
akan menodai kebenaran. Jika mereka memberikan kesaksian dalam perkara hukum
maka harus dilakukan dengan tulus dan benar. Dengan demikian, melalui hukum ini
Tuhan ingin mendidik mereka untuk berdiri teguh di pihak kebenaran. Lebih jauh
lagi, Tuhan ingin umat-Nya mencerminkan sifat Allah yang adil dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Saudara,
prinsip-prinsip dalam ayat ini tetap relevan bagi kehidupan orang percaya saat
ini. Dalam dunia modern berita bohong, fitnah atau opini yang menyesatkan mudah
tersebar dan tekanan sosial sering memaksa kita mengikuti mayoritas meskipun
salah. Namun, seperti prinsip dalam ayat ini, orang percaya dipanggil untuk
menjaga lidah, tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan berani berkata
jujur sekalipun berbeda dengan kebanyakan orang. Kita juga harus menolak sikap
diskriminatif, tidak memihak karena status sosial, ekonomi atau kepentingan
pribadi. Mari kita berdiri tegak di atas kebenaran Kristus dengan membiasakan
diri menguji setiap perkataan, memutuskan dengan adil dalam tanggung jawab
sehari-hari dan menjadi saksi kebenaran di keluarga, pekerjaan, maupun
pelayanan.
Saudara,
apakah saudara sudah hidup dalam kebenaran dengan tidak berdusta, berani
menolak arus mayoritas yang salah dan tidak memihak dalam menilai orang lain? Kiranya
melalui Firman Tuhan hari ini, kita dapat melihat kembali apakah hidup kita
sudah mencerminkan keadilan Allah. Kiranya Tuhan menolong kita agar dapat
berhati-hati sehingga tidak menyebarkan dusta atau fitnah, berani menolak arus
mayoritas yang salah dan tidak memihak dalam menilai orang lain. Sehingga
ketiga hal ini dapat menuntun kita untuk hidup dengan integritas, menjadi
teladan bagi orang lain, dan memuliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan
kita. (MS)
Komentar
Posting Komentar