Percaya Tanpa Melepas Tanggung Jawab

Selasa, 1 Juli 2025
Percaya Tanpa Melepas Tanggung Jawab 
Bacaan Alkitab : Keluaran 18 : 24 - 27

Saudara, dalam renungan sebelumnya diceritakan bahwa setelah Yitro mengamati bagaimana Musa menangani semua perkara orang Israel seorang diri. Maka dia menyarankan agar Musa mengangkat orang-orang yang cakap, takut akan Allah, dan dapat dipercaya untuk menjadi pemimpin atas kelompok seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh. Di dalam ayat bacaan hari ini diceritakan bahwa Musa mengikuti nasihat itu. Musa memilih orang-orang yang memenuhi kriteria tersebut dan menetapkan mereka sebagai pemimpin. Mereka mengadili perkara-perkara yang ringan sedangkan perkara besar atau sulit di bawa kepada Musa. Kemudian, akhir perikop ini ditutup dengan Yitro pulang kembali ke negerinya.

Tindakan Musa dalam peristiwa ini menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasannya. Ia tidak bersikeras mengerjakan segalanya sendiri, melainkan membuka diri untuk menerima nasihat dari orang lain yang lebih berpengalaman. Tindakan ini tentu berbeda dengan melepas tanggung jawab karena Musa tetap menjadi pemimpin utama dalam dan menangani perkara-perkara besar. Pembagian tugas ini menunjukkan kepercayaannya kepada orang lain dan pengelolaan tanggung jawab yang bijak dan sehat.

Saudara, renungan hari ini mengajarkan pentingnya menyadari keterbatasan diri dan belajar untuk mempercayai orang lain. Mendelegasikan tugas bukan berarti kita tidak bertanggung jawab tetapi menunjukkan hikmat dan kerendahan hati untuk bekerja sama. Misalnya dalam keluarga orang tua dapat melibatkan anak-anak dalam tugas rumah tangga sebagai bentuk tanggung jawab bersama. Hal ini tentu dapat membangun kepercayaan dan kebersamaan dalam keluarga. Mari kita belajar seperti Musa, berani mengakui keterbatasan, terbuka menerima nasihat dan bersedia untuk percaya kepada orang lain tanpa melepaskan tanggung jawab kita.

Saudara, apakah saudara cenderung memaksakan diri untuk mengerjakan semua tanggung jawab sendiri ataukah saudara terbuka untuk mempercayakan tugas kepada orang lain? Mari datang kepada Tuhan di dalam doa. Kiranya Tuhan menolong kita sehingga kita dapat meneladani Musa yang membuka hati untuk mendengar nasihat dengan bijak dan bersedia mempercayai orang lain tanpa melepaskan tanggung jawab. Dan kiranya Roh Kudus memberikan hikmat agar kita tahu kapan harus bertindak, membagi tugas dan kepada siapa kita harus mempercayakan tanggung jawab. (MS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Pengalaman Rohani Bersama Allah

Allah Memegang Kendali