HOLY FEAR (Takut yang Kudus)

Sabtu, 5 Juli 2025
HOLY FEAR (Takut yang Kudus)
Bacaan Alkitab : Keluaran 19: 14-17

Saudara, peristiwa ini adalah pertama kalinya Allah berkenan untuk dihampiri oleh bangsa Israel secara kolektif atau bersama-sama. Meskipun sebelumnya bangsa Israel telah menyaksikan kedahsyatan Allah — melalui tulah-tulah atas Mesir, peristiwa penyeberangan Laut Teberau, dan pemeliharaan-Nya melalui manna — kali ini adalah peristiwa yang sangat istimewa. Sebab, untuk pertama kalinya, bangsa Israel secara khusus dapat menghampiri dan bertemu dengan Allah.

Setelah mereka melakukan segala persiapan untuk menguduskan diri — seperti mencuci pakaian dan menyediakan waktu untuk berdiam diri — tibalah saat pertemuan itu. Allah hadir dalam manifestasi alam yang nyata, melalui guntur, kilat, awan tebal, bunyi sangkakala, dan gunung yang berasap, sehingga seluruh bangsa gemetar ketakutan. Ini adalah peristiwa besar yang memiliki makna penting tentang pertemuan antara Allah dan umat-Nya.

Saudara, mungkin pernah mendengar tentang Allah yang transenden dan imanen. Transenden (transcendere, Latin) berarti “melampaui batas-batas biasa.” Imanen (immanens, Latin) berarti “tinggal di dalam” atau “hadir di tengah sesuatu.” Dalam peristiwa ini, Allah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang transenden dan imanen sekaligus. Allah yang mahabesar dan tak terjangkau oleh manusia, tetapi juga Allah yang hadir, dekat, bahkan tinggal bersama umat-Nya. Kedua atribut (sifat) Allah ini dinyatakan secara bersamaan.

Pada saat ini orang Kristen sering kali memandang Allah sebagai Allah yang imanen — yang dekat dan mengasihi. Dan melupakan bahwa Dia juga adalah Allah yang transenden — mahaagung dan patut ditakuti. Itulah sebabnya rasa hormat dan gentar kepada Allah semakin memudar.

Biarlah saat ini kita menyadari kembali bahwa Allah yang begitu dekat dengan kita adalah Allah Pencipta jagat raya ini. Dia agung, mahakuasa, dan tak terjangkau oleh pikiran manusia. Tidak ada kata-kata yang dapat sepenuhnya menggambarkan Dia. Kita ini hanyalah debu, tidak berguna di hadapan-Nya. Kiranya kesadaran ini membuat kita memandang Allah dengan benar. Kasih kita kepada-Nya semakin besar, dan rasa hormat serta gentar juga selalu hadir dalam hati kita. Amin. (TM)

 


Refleksi : "The fear of the Lord is a holy fear, a reverent awe that draws us nearer, not further." ("Takut akan Tuhan adalah rasa takut yang kudus, rasa hormat yang membawa kita lebih dekat, bukan membawa lebih jauh.")

Quote : Allah menghendaki Diri-Nya dikenal sebagai Allah yang imanen dan transenden

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup sesuai Kehendak Allah

Pengalaman Rohani Bersama Allah

Allah Memegang Kendali