Guarding Your Hollines (Menjaga Kekudusan)
Guarding Your Hollines (Menjaga Kekudusan)
Bacaan Alkitab : Keluaran 19: 18-22
Dalam bagian
ayat 18-22 dituliskan bagaimana penampakan Allah dinyatakan. Gunung Sinai
ditutupi seluruhnya oleh aaap yang membubung sehingga seluruh gunung gemetar
ketakutan. Bersamaan dengan itu, bunyi sangkakala dibunyikan dengan keras serta
Tuhan memanggil Musa untuk naik ke puncak gunung dan memberikan pesan bagi
bangsa Israel. Pesan tersebut adalah “Jangan biarkan
bangsa itu menerobos...juga para imam yang datang mendekati TUHAN harus
menguduskan dirinya, supaya TUHAN tidak menumpas mereka” (ay. 21-22). Allah memerintahkan batasan bukan hanya untuk orang biasa
namun para imam-pun harus menguduskan diri mereka, sebab jika tidak maka Allah
akan menumpas mereka (ay. 10).
Dalam masa PL, Allah adalah Allah yang diam di tengah-tengah umat-Nya
dalam tabernakel/kemah suci yang dibangun oleh Musa. Umat Allah dapat datang ke
hadapan-Nya dan masuk dalam hadirat-Nya untuk mempersembahkan korban bakaran,
menyalakan pelita, membakar ukupan, dll dan setelah itu keluar dari kemah suci.
Sehingga, pada masa itu ada berbagai ritual yang dilaksanakan untuk menghadap
Allah. Pada masa PB, konsep Allah diam di tengah-tengah umat-Nya berubah
menjadi Allah tinggal di dalam hati umat-Nya. Perubahan ini terjadi ketika
Yesus Kristus hadir untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal melalui
kematian-Nya di kayu salib. Oleh karena itu, pada saat ini orang percaya
memiliki keistimewaan untuk dapat datang ke hadapan Allah tanpa melalui
ritual-ritual keagamaan seperti pada zaman PL.
Saudara, keistimewaan yang
Allah sediakan bagi kita untuk menghampiri-Nya tanpa perlu lagi melakukan
ritual-ritual keagamaan diiringi oleh tanggung jawab bagi setiap kita. Tanggung
jawab tersebut adalah menjaga perilaku dan perkataan kita agar tetap selaras
dengan Firman Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita. Hal ini akan menjadikan
kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan kudus di
hadapan-Nya (Rm. 12: 2). Dengan demikian, mari mintalah pertolongan kepada Roh
Kudus agar senantiasa membimbing kita dalam menjaga kekudusan di keseluruhan bidang kehidupan
kita.
Saudara, mari sejenak kita
merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah kita sudah
menjaga kekudusan kita dalam setiap aspek dalam kehidupan kita? Mari berdoalah
meminta Roh kudus untuk menolong agar kita dapat menjaga perilaku dan perkataan
tetap selaras dengan Firman Tuhan. Sehingga, kekudusan semakin bertumbuh dalam
seluruh aspek kehidupan kita. (TH)
Komentar
Posting Komentar