Yesus pergi ke Yerusalem untuk Hari Raya Pondok Daun

Kamis, 14 April 2022
Yesus pergi ke Yerusalem untuk Hari Raya Pondok Daun
Bacaan Alkitab : Yohanes 7: 1-13

Hari Raya Pondok Daun bangsa Yahudi adalah perayaan yang diadakan selama tujuh hari untuk merayakan pemeliharaan Tuhan bagi umat-Nya selama pengembaraan di padang gurun, serta memperingati selesainya musim panen. Perayaan ini dibuat dalam bentuk sebuah festival dan biasanya orang-orang Yahudi akan banyak berkumpul dan berdatangan dari segala penjuru untuk berziarah ke Yerusalem. Dalam perikop ini, Yesus juga berencana untuk pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya pondok daun. Perayaan ini dilihat oleh saudara-saudara Yesus sebagai sebuah kesempatan bagi Yesus untuk memperlihatkan diri di hadapan banyak orang (ay. 3-4). Dengan tujuan agar Yesus dapat menjadi Raja atas Israel sebab mereka percaya bahwa Yesus adalah Pahlawan yang Dijanjikan untuk membebaskan bangsa-Nya dari musuh-musuh mereka. Tetapi, sebenarnya apa yang dipercayai oleh saudara-saudaraNya bukanlah cara Yesus membebaskan umat-Nya. Dan oleh sebab itu, Yohanes menuliskan, “Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak percaya kepada-Nya (ay. 5).”

Momen ini dituliskan seorang penafsir Alkitab sebagai salah satu moment dimana Yesus merasa terasing dan kesepian. Sebab, saudara sedarah-Nya yang bertumbuh bersama, mengawasi-Nya setiap hari dan melihat perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya tidak mempercayai dan mengenal-Nya dengan benar. Mereka mengira bahwa mereka mengenal Yesus sehingga menyusun suatu agenda untuk-Nya tampil didepan umum. Namun, sebenarnya bukanlah sebagai Pahlawan Perang Sang Mesias yang Dijanjikan itu hadir di dunia, tetapi sebagai Anak Domba Allah yang akan menebus dosa manusia. Yang pada waktu-Nya akan tampil dihadapan dunia dengan cara tersalib di kayu salib (ay. 9-10).

Saudara, “apakah Yesus yang kita percayai saat ini adalah Yesus yang sebenarnya?”
Saat ini kita diperhadapkan dengan banyaknya teori yang keliru tentang injil misalnya saja injil kemakmuran yang memfokuskan firman Tuhan pada berkat finansial.  Atau juga kita mengenal iman “sebutkan dan klaim”, yang memberitakan Yesus sebagai pemberi semua keinginan kita seperti mobil/rumah/harta kekayaan, dll. Kita mengecewakan Yesus ketika kita mengharapkan hal-hal dari Dia yang bukan merupakan bagian dari kehendak-Nya. Kita menjadi seperti saudara-saudara-Nya yang tidak percaya dan memandang kepada-Nya hanya untuk apa yang menguntungkan mereka. Saudara, mari kita senantiasa membangun pengenalan kita akan Allah atas dasar kebenaran Firman-Nya. Sebab, kebenaran sejati hanya terdapat dalam firman-Nya.

Saudara, mari sejenak kita mengoreksi batin kita dihadapan Allah. Saudara, “apakah Yesus yang kita percayai saat ini adalah Yesus yang sebenarnya dan sesuai dengan kebenaran Alkitab?” Jika Roh Kudus menyingkapkan kekeliruan pemahaman kita akan Allah, mari kita kembali kepada kebenaran Firman Tuhan dan memiliki pengenalan yang benar tentang Allah. -Thelie Herlina-

Firman Tuhan adalah Sumber Pengenalan Allah yang Sejati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribka Menjadi Istri Ishak (5)

Allah Memegang Kendali

Small Things Big Impact