Yesus Menyembuhkan Seorang Buta di Betsaida

Kamis, 22 Juli 2021
Yesus Menyembuhkan Seorang Buta di Betsaida
Bacaan Alkitab: Mrk. 8: 22-26

 Kisah “Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida” merupakan satu-satunya mujizat yang dituliskan secara bertahap. Setelah Yesus tiba di Betaisda, ada seseorang yang membawa seorang buta datang kepada Yesus dan memintaNya untuk menyembuhkannya. Yesus memegang tangan orang buta tersebut dan menyembuhkan. Kemudian, Yesus bertanya, “sudahkah kaulihat sesuatu?” (ay. 23). Orang buta menjelaskan keadaan penglihatannya yang masih kabur, sebab orang-orang berjalan nampak seperti pohon (ay. 24). Yesus meletakkan kembali tanganNya keatas mata orang buta tersebut, dan kemudian barulah orang tersebut benar-benar dapat melihat dengan jelas (ay. 25). 

 Saudara, melalui kisah ini kita dapat melihat bahwa kesembuhan yang berasal dari Allah tidak selalu berjalan dengan instan/segera/cepat. Ada kalanya Allah memproses karakter kita terlebih dahulu, sebelum benar-benar memulihkan keadaan kita. Hanya seringkali, kita salah paham dengan Allah, misalnya menganggap kuasaNya telah berubah, atau Dia tidak peduli, atau menjadi marah dengan kita sehingga tidak menyembuhkan/memulihkan kita dengan segera. Padahal Allah memiliki tujuan yang jauh lebih mulia daripada hanya sekedar menyembuhkan/memulihkan kita. Yaitu membentuk kita serupa dengan gambaran AnakNya, Yesus Kristus dengan cara menghasilkan buah Roh dalam kehidupan kita (Gal. 5: 22-23). Oleh sebab itu, dalam sitausi kehidupan yang bahkan tampak tidak ada pengharapan sekalipun, marilah tetap memegang kepercayaan pada Allah yang tetap sanggup untuk mengubahkan dan memulihkan kita. Dan, bersabarlah dalam prosesNya mengubahkan hati kita agar semakin serupa denganNya.

 Saudara, mari sejenak kita merenungkan Firman yang baru saja kita dengar. Saudara, apakah saudara pernah salah paham dengan Tuhan? Misalnya: saudara sakit dan tidak kunjung sembuh atau ada pergumulan berat yang saudara sedang hadapi, dan setelah berdoa memohon kepada Allah untuk memulihkan keadaan saudara. Keadaan saudara tidak berubah, malah semakin parah dan kemudian saudara mulai mengeluh, marah, kecewa, atau bahkan meninggalkan Tuhan? Jika saudara pernah atau sedang mengalami dan bahkan hampir memutusakn untuk meninggalkan Tuhan, mari datang kembali pada Tuhan dan memohon ampun kepadaNya. Dan, taruhlah beban hidup saudara di kakiNya. Percayalah, Allah tetap mengasihi dan peduli pada saudara dan keadaan saudara saat ini. Hanya, Ia sedang terlebih dahulu membentuk karakter saudara sebelum benar-benar memulihkan keadaan saudara. -THELIE HERLINA-

Allah Sanggup Untuk Menyembuhkan serta Memulihkan Keadaan Kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)

Penutup