Tentang Ragi Orang Farisi dan Ragi Herodes

Rabu, 21 Juli 2021
Tentang Ragi Orang Farisi dan Ragi Herodes
Bacaan Alkitab : Markus 8:14-21

Saudara, dalam ayat yang kita baca diceritakan bahwa Yesus dan murid-muridNya sedang dalam perjalanan menuju Betsaida dan kebetulan murid-Nya lupa membawa roti. Kemudian Yesus memperingatkan mereka agar berjaga-jaga dan waspada terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes (ayat 15). Para murid mulai mengartikan maksud dari perkataan Yesus ini. Mereka berpikir ini adalah isyarat agar mereka tidak minta bantuan kepada orang Farisi ketika nanti mereka tiba di seberang. Apakah memang benar demikian yang dimaksudkan Yesus? Ternyata tidak. 

Maksud sebenarnya dari perkataan Yesus adalah Ia sedang memperingatkan agar mereka berjaga-jaga dan mengawasi diri dari ragi atau pengaruh cara berpikir orang Farisi dan Herodes. Yesus mengatakan hal ini karena Ia mengerti bahwa orang Farisi merupakan golongan orang yang sangat menjujung tinggi dan berfokus pada ritual ibadah. Mereka sangat taat melakukannya bahkan ibadah yang mereka lakukan hanya sebatas ritual saja tanpa memahami makna dibalik ibadah tersebut. Sedangkan Herodes, adalah orang yang sangat menyukai kesenangan dan kenikmatan duniawi secara berlebihan. Cara berpikir yang picik dan sempit (orang Yahudi) bahkan ketamakan dan menyukai kenikmatan dunawi berlebihan/berfoya-foya (Herodes) akan melunturkan iman orang percaya. Karena hal ini dapat membuat kita lupa pada kasih dan pemeliharaan Allah.

Saudara, cara berpikir orang Yahudi dan Herodes juga seringkali kita jumpai saat ini. Sebagian orang percaya rajin berdoa, membaca Alkitab dan mengikuti berbagai ibadah tapi sebenarnya mereka kehilangan makna dari semua kegiatan tersebut. Orang percaya demikian sebenarnya sedang melakukan kegiataan kerohanian hanya sebatas ritual saja. Selain itu, seringkali orang percaya juga terpengaruh dengan gaya hidup dunia, yang mengagung-agungkan kenikmatan duniawi sampai lupa dengan kasih dan pemeliharaan Allah. Untuk itu marilah kita selalu mengingat nasihat Yesus dengan berjaga-jaga dan mengawasi diri kita agar tidak masuk dalam golongan tersebut.

Saudara, bagaimanakah cara hidup kita selama ini? Apakah kita termasuk orang percaya yang melakukan ibadah hanya sebatas ritual saja? Atau kita termasuk orang percaya yang mudah terpengaruh dengan cara hidup duniawi? Jika iya. Maka marilah ambil waktu sejenak untuk mendoakan hal tersebut. Mari berdoa agar Allah mengubahkan hidup saudara sehingga dapat menjadi orang percaya yang hidup sesuai dengan kebenaran Allah. -MARGARETHA SUTANTO-

“Jika Kita Menjalankan Ibadah Hanya Sebagai Rutinitas Maka Kita Sebenarnya Telah Kehilangan Makna Dari Ibadah Itu.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yesus membawa pemisahan bagaimana mengikut Yesus

Gembalakanlah Kawanan Domba Allah

Abram dan Lot Berpisah (2)