YESUS DAN HUKUM TAURAT
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya... . Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar …
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”.
(Matius 5:17-20)
(Matius 5:17-20)
Shalom saudara yang dikasihi di Tuhan
selamat pagi. Senang bisa kembali bertemu dengan saudara di dalam renungan pagi
spiritual life, khususnya di hari pertama dalam minggu ini. Saudara yang
dikasihi Tuhan, kita akan kembali melanjutkan pembahasan kita dari ajaran Yesus
dalam khotbah di bukit. Dan ayat yang menjadi landasan dari pembahasan
kita pagi hari ini terambil dari Matius 5:17-20.
Saudara dalam ayat-ayat ini, ada dua
kesalapahaman yang ingin Kristus luruskan khusus dalam kaitannya dengan hubungan antara ajaran Kristus dan hukum
taurat. Dan hari ini kita akan mencoba melihat dan belajar dari dua klarifikasi
yang Yesus luruskan ini. Yaitu :
1.Kristus
datang untuk meniadakan hukum taurat.
Salah satu kesalapahaman yang
dituduhkan kepada kristus oleh para orang faris dan ahli taurat adalah bahwa
Kristus datang untuk meniadakan hukum Taurat. Tuduhan ini lahir karena Kristus
banyak mengritik pola kehidupan orang isreal yang hanya membanggakan ketaatan-ketaatan
agamawi. Ketaatan agamawi adalah ketaatan yang sangat memberikan penekanan
kepada aturan-aturan yang hanya terbatas pada tindakan manusia (laku fisik).
Tapi mengabaikan nilai-nilai atau makna-makna dibalik aturan-aturan tersebut.
Kristus datang untuk memberikan makna yang mendalam terhadap aturan-aturan itu.
Namun kemudian sikap Kristus tersebut disalahpahami dan dianggap sebagai upaya
untuk menghapus hukum taurat.
2. Kristus
datang untuk membuat manusia bebas dari aturan moral.
Kesalahpahaman lain yang dituduhkan
kepada Kristus adalah bahwa Kristus datang untuk menghapus semua aturan yang
membuat manusia tidak bisa mengekspresikan keinginan-keinginan mereka.
Kesalapahaman ini lahir dari orang-orang yang memang dari awal tidak pernah
taat kepada hukum taurat, mereka membenci hukum taurat karena mereka lebih
menyukai hawa nafsu mereka. Mereka kemudian menggunakan ajaran Kristus untuk
membenarkan tindakan mereka. Dan karena itulah Kristus memperigatkan mereka,
bahwa jika kehidupan keagamaan mereka tidak lebih baik dari orang farisi dan
para ahli taurat maka mereka tidak layak bagi kerajaan Allah. Dengan cara ini
Kristus memberikan penekanan bahwa Kristus datang bukan untuk membenarkan
prilaku mereka.
Jadi Kristus datang bukan untuk menghilangkan hukum taurat, khususnya hukum moral (sepuluh
hukum taurat), tapi untuk menggenapinya. Karena itu marilah kita melakukan
kehendak Tuhan bukan hanya dengan perbuatan kita saja tapi dengan niat dan
motivasi yang benar. Demikian renungan kita pada pagi hari ini biarlah renungan
ini menjadi landsan bagi kita dalam beraktifitas. Tuhan Yesus memberkati kita
semua !
-WELEM NOVI-
Komentar
Posting Komentar